Nasib Rodrygo mendadak berubah drastis dalam hitungan musim. Pemain yang dulu dianggap kunci kemenangan Real Madrid kini mulai kehilangan tempat di skuad utama. Lebih parah lagi, timnas Brasil juga tidak lagi memasukkannya ke dalam daftar pemain untuk laga kualifikasi. Perjalanan karier yang awalnya menjanjikan kini menyisakan tanda tanya besar, dan publik mulai bertanya-tanya apakah Rodrygo akan bangkit atau justru tenggelam.
Awal Perjalanan yang Penuh Harapan
Rodrygo datang ke Real Madrid pada 2019 dengan label talenta muda mahal dari Santos. Saat itu ia tidak langsung ditekan untuk jadi bintang utama karena Madrid masih memiliki banyak penyerang senior. Kesempatan bermain hadir secara perlahan hingga akhirnya ia dikenal sebagai super sub yang kerap mencetak gol penting. Dua gol cepat melawan Chelsea di Liga Champions membuat namanya terukir dalam sejarah klub dengan kontribusi vital menuju gelar ke-14 Eropa.

Ia terus berkembang hingga musim 2022-2023 di mana perannya makin krusial. Bahkan ia sempat menggantikan posisi Karim Benzema dan bermain di beberapa sisi lini depan. Pada titik itu, publik menilai Madrid memiliki bintang baru. Namun kegembiraan itu ternyata tidak bertahan lama.
Ketidaknyamanan Posisi yang Mulai Terlihat
Meski memiliki fleksibilitas, Rodrygo sebenarnya tidak nyaman bermain di sisi kanan. Ia pernah secara terbuka mengatakan,
“With the 4-2-3-1, behind [Benzema] is the position that I like the most and everyone knows this. I always talk about it with the coach. Of course, I can play in all positions, but that’s where it’s where I feel more comfortable when it comes to playing.”
Kutipan ini memperlihatkan bahwa ada masalah tersembunyi dalam peran yang diberikan kepadanya.

Pada musim lalu, masalah itu makin terlihat jelas. Rodrygo kerap bergerak ke sisi kiri yang menjadi area favoritnya. Namun masalahnya, posisi tersebut juga ditempati Vinicius Jr dan kini Mbappe ikut meramaikan persaingan. Kombinasi ini membuat taktik Madrid sering timpang tanpa winger kanan murni. Xabi Alonso yang mengambil alih kursi pelatih pun akhirnya lebih sering memilih formasi 4-4-2 dengan duet Vinicius dan Mbappe di depan, yang otomatis menyingkirkan Rodrygo dari starting eleven.
Transfer yang Tidak Jadi Kenyataan
Banyak yang menduga musim panas lalu akan menjadi momen bagi Rodrygo untuk pindah klub. Beberapa tim Premier League seperti Arsenal, Liverpool, hingga Manchester City sempat dikaitkan dengannya. Goal mencatat bahwa Arsenal butuh peningkatan di sisi sayap, Liverpool mencari pengganti setelah menjual Luis Diaz, dan City selalu punya ruang untuk bintang muda.

Namun kenyataan berkata lain. Madrid tidak ingin melepasnya dengan harga murah. Bahkan kabarnya Los Blancos membanderol hingga 100 juta euro. Angka itu membuat banyak klub mundur perlahan. Alhasil Rodrygo tetap bertahan di Santiago Bernabeu meski peluang bermain makin tipis. Ia pun kembali menghadapi musim dengan status pemain pelapis.
Pergeseran Peran di Bawah Xabi Alonso
Sebagai pelatih baru, Xabi Alonso tentu mencoba berbagai formasi. Akan tetapi dalam beberapa laga penting, ia lebih memilih Franco Mastantuono atau Brahim Diaz di sisi kanan. Rodrygo terkadang dimainkan di kiri jika Vinicius dirotasi, tetapi hasilnya kurang maksimal. Bahkan dalam satu kesempatan starter di posisi favoritnya, performanya dinilai tidak cukup impresif. Situasi ini jelas memperburuk nasib Rodrygo di Madrid yang semakin tidak menentu.

Dilema di Timnas Brasil
Jika di klub masih bisa menunggu rotasi, maka di timnas Brasil situasinya justru lebih pelik. Banyak yang menduga Carlo Ancelotti sebagai pelatih timnas akan tetap memberikan tempat baginya, apalagi Neymar masih cedera dan Vinicius kerap kesulitan tampil maksimal untuk Selecao. Namun dugaan itu tidak terbukti. Nama Rodrygo tidak masuk dalam daftar pemain untuk kualifikasi Piala Dunia.

Saat ditanya mengenai hal itu, Ancelotti menjawab sederhana,
“I haven’t spoken to Rodrygo. If he wants explanations, he can call me. He knows how to reach me.”
Pernyataan tersebut jelas tidak memberi sinyal dukungan penuh. Padahal dengan catatan yang cukup baik di timnas, ia seharusnya bisa menjadi salah satu motor serangan. Kini posisinya justru semakin terancam.

Masa Depan yang Penuh Ketidakpastian
Dengan Piala Dunia 2026 yang tinggal hitungan bulan, Rodrygo menghadapi periode terpenting dalam kariernya. Ia harus kembali membuktikan kualitasnya di level klub agar Ancelotti tidak bisa menutup mata. Jika tidak, opsinya hanya bertahan sebagai cadangan atau mencari pinjaman jangka pendek di bursa transfer musim dingin. Namun untuk pemain dengan label harga tinggi, jalan itu pun tidak mudah.
Beberapa Faktor Penentu Nasib Rodrygo
- Persaingan internal Madrid
Persaingan di lini depan Madrid sangat ketat dengan kehadiran Vinicius, Mbappe, hingga pemain muda Mastantuono. Jika Rodrygo tidak bisa konsisten, ia akan terus jadi pilihan kedua. - Kepercayaan pelatih
Xabi Alonso masih mencari racikan terbaik. Jika dalam rotasi Rodrygo gagal memberi dampak, kepercayaan itu bisa hilang semakin cepat. - Peran di timnas Brasil
Dengan banyaknya talenta muda Brasil, tempat Rodrygo bukan jaminan. Tanpa menit bermain reguler di klub, posisinya di Selecao makin rapuh. - Kemungkinan transfer
Walau sulit, peluang pindah masih terbuka jika ada klub yang berani membayar harga tinggi. Pinjaman jangka pendek bisa menjadi jalan keluar sementara.

Apa yang Bisa Berubah
Nasib Rodrygo belum sepenuhnya terkunci. Ia masih punya kualitas untuk kembali bersinar. Madrid jelas tahu betapa berharganya talenta ini, hanya saja sistem permainan dan posisi membuatnya tidak optimal. Jika Alonso mau lebih fleksibel atau memberi ruang eksperimen, peluang kebangkitan tetap ada. Di timnas pun, kebutuhan akan pemain kreatif seharusnya membuka pintu baginya.

Komentar Tentang Situasi Rodrygo
Sejatinya, melihat talenta sebesar Rodrygo hanya duduk manis di bangku cadangan itu seperti membeli tiket konser mahal lalu malah menonton dari luar stadion. Fans Madrid pun pasti merasa sayang, apalagi mengingat gol-gol pentingnya di masa lalu. Jika situasi ini tidak segera berubah, bukan mustahil nasib Rodrygo akan jadi bahan candaan netizen yang menyebutnya sebagai “bintang tamu Bernabeu” sekaligus “pemain cadangan timnas Brasil”. Apakah ia akan bangkit atau justru terus terjebak dalam lingkaran cadangan, hanya waktu yang bisa menjawab.