Marselino Ferdinan muncul sebagai bintang muda sepak bola Indonesia saat usianya baru menginjak 17 tahun. Sejak saat itu, ia dipuji sebagai masa depan sepak bola Tanah Air. Kini, di usia 20 tahun, Marselino telah membantu Indonesia meraih medali emas SEA Games, dinobatkan sebagai Pemain Muda Terbaik Piala AFF 2022, dan mengembangkan kariernya di Eropa. Namun, ada satu pertanyaan besar yang muncul: mengapa ia sering absen di starting XI timnas Indonesia?
Kenapa Marselino Jarang Dimainkan?
Bagi penggemar sepak bola Indonesia, absennya Marselino dari susunan pemain inti dalam kualifikasi Piala Dunia zona Asia babak ketiga jelas mengundang tanda tanya. Mengingat ia merupakan andalan tim sejak debutnya pada usia 17 tahun, keputusan pelatih Shin Tae-Yong untuk sering membangkucadangkannya terasa aneh.
Jawabannya ternyata cukup sederhana. Karier Marselino di level klub menjadi sorotan. Setelah sempat bermain di Deinze, Belgia, ia pindah ke Oxford United di Inggris. Sayangnya, hingga kini ia belum mendapatkan debutnya di tim utama. Minimnya menit bermain di level klub membuat pelatih enggan memberinya kepercayaan penuh di laga internasional.
Marselino Kembali Bersinar
Namun, ketika diberi kesempatan, Marselino selalu membuktikan kualitasnya. Dalam laga penting melawan Arab Saudi, ia menjadi sosok kunci yang membawa Indonesia bangkit dari kekalahan telak 0-4 melawan Jepang. Pertandingan ini sangat krusial karena Indonesia berada di posisi juru kunci Grup C. Marselino tampil gemilang, mencetak gol dan menjadi kreator serangan yang menghasilkan kemenangan 2-0 untuk Indonesia.
Di menit ke-31, Marselino menunjukkan ketenangan luar biasa saat menerima bola di tepi kotak penalti. Bukannya langsung menembak, ia mengecoh lawan dengan gerakan tipu sebelum melepaskan tembakan yang tak terbendung. Tak berhenti di situ, di babak kedua ia memimpin serangan balik cepat yang berujung pada gol keduanya dengan tendangan chip manis melewati kiper Arab Saudi.
Selebrasi yang Ikonik
Selain aksinya di lapangan, selebrasi Marselino juga menjadi pembicaraan. Setelah mencetak gol, alih-alih berlari ke bendera sudut, ia duduk santai di kursi fotografer dengan ekspresi wajah yang seolah berkata, “Santai, ini kerjaanku.” Momen ini memicu gelak tawa dan pujian dari para penonton yang memadati Stadion Gelora Bung Karno.
Kemenangan 2-0 atas Arab Saudi ini tak hanya menjaga asa Indonesia di kualifikasi Piala Dunia, tetapi juga menjadi pengingat bahwa Marselino terlalu hebat untuk tidak dimainkan secara reguler.
Masa Depan Marselino: Bangkit atau Stagnan?
Pertanyaan besarnya kini adalah: apakah Marselino mampu keluar dari kesulitannya di klub? Dengan bakat sebesar itu, ia butuh menit bermain yang konsisten untuk terus berkembang. Indonesia jelas membutuhkan Marselino dalam kondisi terbaiknya, dan semua pihak harus mendukung langkah-langkahnya ke depan.
Sebagai penggemar sepak bola, kita hanya bisa berharap agar Marselino terus diberi kesempatan untuk bersinar, baik di klub maupun timnas. Jangan lewatkan aksi-aksinya yang selalu menghibur dan membanggakan Indonesia!
Sumber: