Paris Saint-Germain (PSG) kembali jadi bahan olok-olok di panggung Liga Champions. Kali ini, mereka harus menelan kekalahan 2-1 dari Atletico Madrid di Parc des Princes. Warren Zaire-Emery sempat membawa Les Parisiens unggul di menit ke-14, tapi keunggulan itu hanya bertahan empat menit sebelum Nahuel Molina menyamakan kedudukan. Lalu, bak skenario film komedi gelap, Angel Correa memanfaatkan serangan balik cepat di menit akhir dan mencetak gol kemenangan untuk Atleti.
Rory Smith, pakar dari TNT Sports, langsung meluncurkan kritik pedas. “PSG ini nggak punya jiwa, kayak tim yang disusun asal comot aja. Semua serba mahal, tapi nggak ada chemistry. Lihat mereka main, kaya orang bikin mie instan tapi lupa ngasih bumbu,” ujarnya dengan nada sinis dalam acara Goals Xtra Show.
Strategi Kilat yang Selalu Gagal
Di bawah asuhan Luis Enrique, PSG mencoba membangun tim dengan mengandalkan talenta muda seperti Desiré Doue dan Bradley Barcola. Namun, Rory Smith menilai proyek ini gagal. “Kalau lihat Barcelona, mereka punya akademi kuat yang membentuk pemain sejak kecil. Hasilnya, mereka punya pondasi kokoh. Sementara PSG? Semua serba dadakan, kayak proyek semalam. Pas ada tekanan, ya wajar kalau langsung berantakan,” katanya.
Joe Cole, rekan Smith di TNT Sports, turut mengomentari kekalahan ini. “PSG tuh kayak punya tombol self-destruct. Mereka sering bikin gol dengan rapi, tapi habis itu malah blunder konyol yang bikin lawan senang. Itu klasik PSG banget,” ujar Cole sambil geleng-geleng kepala.
Statistik yang Bikin Sakit Kepala
Sejauh ini, PSG hanya mampu meraih satu kemenangan dari empat pertandingan di fase grup Liga Champions. Mereka kini terdampar di peringkat ke-25 dari 32 tim. Walau masih memuncaki Ligue 1 dengan nyaman, performa mereka di Eropa benar-benar jauh dari harapan.
Berikut jadwal sisa PSG di fase grup Liga Champions:
Tanggal | Lawan | Lokasi |
---|---|---|
26 Oktober | Bayern Munich | Allianz Arena |
7 November | RB Salzburg | Red Bull Arena |
28 November | Manchester City | Parc des Princes |
12 Desember | Stuttgart | Mercedes-Benz Arena |
Fans PSG mungkin bisa berharap tim kesayangan mereka akan bangkit, tapi jadwal berat ini seolah jadi ujian nyata bagi Luis Enrique dan pasukannya.
Apa Solusinya?
Joe Cole memberikan saran yang cukup tajam namun sederhana. “PSG perlu lebih dari sekadar pemain mahal. Mereka butuh mental baja, bukan cuma dompet tebal. Sampai mereka punya tim dengan mentalitas juara, mimpi mereka untuk angkat trofi Liga Champions cuma bakal jadi lelucon tahunan,” sindir Cole.
Kritik ini mungkin terdengar pedas, tapi sulit untuk menyangkalnya. Selama bertahun-tahun, PSG selalu tersandung di momen-momen krusial. Bahkan ketika memiliki pemain kelas dunia seperti Neymar dan Kylian Mbappe, masalah mentalitas dan inkonsistensi terus menghantui. Kini, tanpa Mbappe yang hengkang di musim panas lalu, tekanan untuk meraih prestasi semakin besar.
Perbaikan Mentalitas Adalah Kunci
PSG tidak hanya perlu memperbaiki strategi di atas lapangan, tapi juga mentalitas pemain. “Mereka harus bisa menghadapi tekanan tanpa panik,” kata Cole. “Sampai hal itu terjadi, mereka akan terus mengulang kesalahan yang sama.”
Sumber: