Arsenal dan Tottenham boleh saja berseteru soal siapa raja London Utara, tapi kali ini ada satu nama yang bikin keduanya kompak rebutan, Piero Hincapie. Dari gang sempit di Ekuador sampai mengangkat trofi Bundesliga bersama Bayer Leverkusen, kisahnya mirip film underdog yang ujungnya bikin rival sekota jadi saling cemburu.
Profil Lengkap Piero Hincapie
Berikut adalah profil ringkas Piero Hincapie:
- Nama Lengkap: Piero Martín Hincapié Reyna
- Tanggal Lahir: 9 Januari 2002 (usia 23 tahun)
- Tempat Lahir: Esmeraldas, Ekuador
- Kebangsaan: Ekuador
- Tinggi Badan: 1,84 meter
- Kaki Dominan: Kiri
- Posisi Utama: Bek tengah (Centre Back)
- Posisi Lain: Bek kiri dan gelandang kiri
- Klub Saat Ini: Bayer Leverkusen (Bundesliga, Jerman)
- Nomor Punggung: 3
- Durasi Kontrak: hingga 30 Juni 2029
- Nilai Pasar: sekitar €50 juta (per Juni 2025 menurut Transfermarkt)
- Karier Timnas: 46 penampilan bersama Ekuador senior dengan 3 gol

Perjalanan Awal Karier Piero Hincapie
Piero Hincapie lahir di kota pelabuhan Esmeraldas, Ekuador. Sejak kecil, ia sudah akrab dengan sepak bola dan menempuh perjalanan panjang melalui berbagai akademi. Ia sempat bergabung dengan CS Norte América, Deportivo Azogues, hingga akhirnya menemukan rumah di akademi Independiente del Valle pada 2016. Di sana, ia berkembang pesat dan berhasil membantu tim U20 memenangkan Copa Libertadores U20.

Tahun 2020, kariernya mulai menanjak ketika ia memutuskan meninggalkan Ekuador menuju Argentina. Klub Talleres menjadi batu loncatan penting baginya. Meski hanya bermain 22 kali, performanya cukup memikat klub Eropa. Setahun berselang, Bayer Leverkusen datang membawa tawaran dan Hincapie pun hijrah ke Jerman pada Agustus 2021.
Transformasi di Bayer Leverkusen
Perjalanan Piero Hincapie bersama Leverkusen bisa dibilang instan. Sejak musim pertamanya, ia langsung menjadi pilihan utama. Ia bermain 33 kali di semua kompetisi dan tercatat sebagai salah satu remaja dengan menit bermain terbanyak di Bundesliga 2021 2022, sejajar dengan nama-nama besar seperti Jude Bellingham dan Josko Gvardiol.

Ketika Xabi Alonso datang sebagai pelatih pada 2022, transformasi Leverkusen benar-benar terasa. Formasi 3-4-3 yang diperkenalkan Alonso sangat cocok dengan gaya bermain Hincapie. Ia bisa berperan sebagai bek kiri dalam formasi tiga bek atau bahkan didorong lebih maju sebagai wing back. Pada musim 2023 2024, ia tampil 43 kali dan menjadi bagian penting dalam sejarah manis Leverkusen meraih gelar Bundesliga pertama mereka. Bahkan ketika Alonso membawa tim ini hampir tak terkalahkan sepanjang musim, Hincapie menjadi salah satu kunci kesuksesan.
Gaya Bermain Piero Hincapie
Hincapie dikenal sebagai bek modern yang nyaman memegang bola. Ia bukan hanya piawai dalam bertahan, tetapi juga mampu membangun serangan dari lini belakang. Mantan pelatihnya, Xabi Alonso, pernah berkata:
“I think he’s a very modern defender. He can play in different positions. He’s served us as a full-back, but has also been the left centre-back when we’ve played with a back three. He’s aggressive, is making better decisions when he has the ball, backs himself more to play diagonal passes and get in behind.” (GOAL)

Selain fleksibilitas, keberaniannya dalam duel dan pergerakan agresif ke depan membuatnya menjadi bek langka. Ia sering menempati ruang kosong di half-space kiri untuk membantu penyerangan atau menyebarkan bola ke sisi sayap.
Namun, agresivitas tersebut juga menjadi sisi rapuhnya. Terkadang Hincapie terlalu gegabah melakukan tekel atau keluar dari posisinya. Jika di formasi tiga bek kelemahannya bisa tertutup, dalam formasi empat bek hal ini bisa menjadi risiko besar. Meski begitu, ia dikenal sebagai pemain yang mau belajar dan terus berkembang, terbukti dari kemajuan besar selama masa kepelatihan Alonso.
Idola dan Inspirasi
Seperti banyak bek muda lain, Piero Hincapie memiliki sosok panutan. Ia mengidolakan Sergio Ramos dan Carles Puyol. Dalam sebuah wawancara, ia mengaku sering menonton video Ramos dan Puyol saat masih membela Independiente del Valle.
“On Fridays, when we travelled by bus for seven or eight hours to play for Independiente del Valle, I watched a lot of videos of [Carles] Puyol and Sergio Ramos,” ungkapnya.
Baginya, Ramos adalah bek modern dengan kemampuan menyerang, sedangkan Puyol adalah pemimpin sejati yang memberi teladan.
Kiprah Bersama Tim Nasional Ekuador
Debut senior Hincapie bersama timnas Ekuador terjadi pada Copa America 2021. Sejak saat itu, ia menjadi bagian penting dari lini pertahanan. Pada Piala Dunia 2022, namanya semakin dikenal publik internasional berkat penampilan solid menghadapi penyerang kelas dunia. Hingga 2025, ia sudah mencatatkan lebih dari 40 penampilan bersama Ekuador.

Drama Transfer Piero Hincapie
Musim panas 2025, kabar kepindahan Piero Hincapie menjadi salah satu topik utama bursa transfer. Arsenal disebut sangat tertarik mendatangkannya sebagai bek kiri sekaligus pelapis Gabriel Magalhaes. Sementara itu, Tottenham Hotspur juga menaruh minat serius. Hal ini menambah panas rivalitas klasik antara dua klub London Utara.

Menurut laporan GOAL, Arsenal menawarkan proyek yang dianggap sangat menarik bagi Hincapie. Fabrizio Romano bahkan menyebut pemain berusia 23 tahun ini “keen” untuk bergabung dengan The Gunners. Sementara itu, Tottenham disebut mengajukan proposal berupa pinjaman dengan kewajiban beli senilai sekitar 70 juta dolar. Arsenal justru mencoba melakukan negosiasi agar bisa mendapatkannya dengan harga lebih rendah, meski Leverkusen lebih suka menerima uang tunai segera.
Situasi ini menempatkan Hincapie pada persimpangan besar. Ia tampak condong ke Arsenal, meski secara finansial tawaran Spurs tidak kalah menarik. Namun preferensi pribadi pemain bisa menjadi faktor penentu.
Potensi Peran di Arsenal atau Tottenham
Jika bergabung dengan Arsenal, Hincapie akan menghadapi persaingan ketat. Posisi bek kiri sudah diisi oleh Riccardo Calafiori dan Myles Lewis Skelly, sementara Gabriel Magalhaes kokoh sebagai bek kiri dalam formasi empat bek. Namun dengan jadwal padat dan risiko cedera, kedalaman skuad menjadi sangat penting bagi Mikel Arteta.
Di Tottenham, peluang bermain reguler mungkin lebih terbuka. Klub asuhan Ange Postecoglou masih mencari stabilitas di lini belakang. Kehadiran Piero Hincapie bisa memberikan keseimbangan baru dalam pertahanan Spurs yang kerap goyah.
Perspektif dan Masa Depan Piero Hincapie
Sebagai pemain yang masih berusia 23 tahun, masa depan Hincapie terbuka lebar. Ambisinya jelas, ia pernah berkata:
“My big inspiration is to win titles. And I dreamt of the Champions League as a young boy in Ecuador. I’ll do everything I can to be able to make it.”
Ucapan ini menunjukkan bahwa ia mencari proyek ambisius, klub dengan peluang nyata meraih trofi besar.

Dari sisi gaya bermain, Piero Hincapie tampak cocok dengan filosofi Arteta di Arsenal. Namun Tottenham juga bisa menjadi pilihan ideal jika ia menginginkan menit bermain lebih banyak. Yang pasti, siapa pun yang berhasil mengamankan jasanya akan mendapat bek muda dengan pengalaman lebih dari 200 laga profesional, juara Bundesliga, dan modal mentalitas besar.
Catatan Akhir yang Menggelitik
Melihat situasi transfer ini, drama antara Arsenal dan Spurs benar benar seperti rebutan gebetan di sekolah. Bedanya, gebetan kali ini bernilai €50 juta dan punya kaki kiri yang bisa bikin penyerang lawan keder. Jadi, apakah Piero Hincapie akan memilih merah putih Arsenal atau putih biru Tottenham Itu masih jadi misteri. Yang jelas, para fans London Utara sebaiknya siap siap stok meme baru, karena apa pun hasilnya, banter di media sosial bakal lebih heboh daripada skor pertandingan.