Kehabisan Ide di Depan Gawang
Sepak bola memang kejam. Tidak peduli seberapa dominan permainan, jumlah penguasaan bola, atau seberapa banyak peluang tercipta, ujung-ujungnya, gol tetap harus dicetak. Arsenal merasakannya lagi pada Sabtu lalu saat mereka bermain imbang tanpa gol melawan Everton. Kekalahan yang mungkin tidak tertulis di papan skor, tetapi jelas terasa di hati para penggemar.
Manajer Mikel Arteta tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya. “Ketika Anda bermain seperti yang kami lakukan hari ini, Anda harus memenangkan pertandingan,” katanya. “Kami tidak memberi peluang apa pun kepada lawan. Jika ada tim yang pantas menang, itu adalah Arsenal. Tetapi, pada akhirnya, Anda membutuhkan percikan dan presisi.”
Presisi, rupanya, adalah barang mahal yang tak terbeli malam itu.
Peluang Banyak Tapi Tanpa Konklusi
Arsenal menciptakan cukup peluang untuk membuat pendukung Everton deg-degan. Martin Ødegaard, yang biasanya menjadi maestro lini tengah Arsenal, kali ini terlihat seperti pianis yang salah kunci. Dua peluang awalnya melebar, dan tendangan volinya berhasil diblok oleh James Tarkowski. Begitu juga tembakan Gabriel Martinelli yang ditangkap oleh Jordan Pickford dengan gaya yang membuat komentator berkata, “Vintage Pickford!”
Statistik menunjukkan Arsenal mencatatkan 75% penguasaan bola, tetapi apa artinya itu jika skor tetap 0-0? Lelucon di kalangan fans mungkin seperti ini: “Arsenal lebih suka main monopoli, penguasaan properti tanpa beli hotel!”
Statistik Pertandingan | Arsenal | Everton |
---|---|---|
Penguasaan Bola | 75% | 25% |
Tembakan Tepat Sasaran | 6 | 1 |
Pelanggaran | 12 | 9 |
Kartu Kuning | 1 | 2 |
Set Piece Arsenal Mulai Gagal Berkilau
Banyak orang mengatakan Arsenal telah menjadi tim set-piece merchants. Gol-gol mereka belakangan lebih sering datang dari situasi bola mati. Namun melawan Everton, bahkan senjata andalan itu tumpul. Sebanyak lima tendangan sudut gagal membuahkan hasil. Jordan Pickford menjadi pahlawan Everton dengan beberapa penyelamatan kunci, termasuk sundulan yang hampir saja masuk.
Seperti kata pepatah, jika Anda tidak bisa menang dengan bola mati, mungkin saatnya hidupkan bola hidup!
Strategi Everton dan “Keajaiban Dyche”
Di sisi lain, Everton tidak bermain sepak bola. Mereka bermain “survive-ball”. Dengan menumpuk pemain di belakang dan waktu yang seolah-olah berjalan lebih lambat saat mereka menguasai bola, Everton berhasil membuat Arsenal frustrasi. Sean Dyche, pelatih Everton, menyebut: “Yang penting adalah apa yang Anda lakukan tanpa bola. Fokus dan perhatian kami luar biasa hari ini.”
Apakah ini gaya sepak bola yang menyenangkan? Tidak. Tetapi, hei, jika itu berhasil, mengapa tidak?
Kesempatan yang Hilang
Hasil ini membuat Arsenal kembali kehilangan peluang untuk mendekati puncak klasemen. Dengan Liverpool juga kehilangan poin, para penggemar Arsenal mungkin hanya bisa menghela napas panjang. Sepertinya, harapan juara Arsenal tergantung pada harapan-harapan kecil seperti kipas angin yang kehilangan daya.
Namun, jangan khawatir. Jika Anda ingin terus update berita sepak bola terkini dengan bumbu humor segar, kunjungi BolaBanter.com dan jangan lupa follow Instagram kami di @bolabanterdotcom. Dari gosip transfer hingga meme pemain, semuanya ada di sana. Dijamin bikin hari Anda lebih seru!
Apa Berikutnya untuk Arsenal?
Arsenal harus segera menemukan kembali kreativitas mereka. Arteta harus mencari cara untuk memecahkan pertahanan low block yang belakangan menjadi kryptonite timnya. Jika tidak, gelar Premier League mungkin hanya akan menjadi angan-angan belaka.
Sumber: