Camp Nou menjadi saksi laga epik Sabtu malam lalu, ketika Atletico Madrid mencuri kemenangan 2-1 atas Barcelona berkat gol dramatis Alexander Sørloth di menit terakhir. Laga ini tidak hanya menunjukkan ketangguhan mental tim asuhan Diego Simeone, tetapi juga memastikan posisi mereka di puncak klasemen La Liga menjelang Natal.
Babak Pertama: Dominasi Barcelona yang Kurang Efektif
Barcelona memulai pertandingan dengan penuh percaya diri. Pedri menjadi sosok sentral di lini tengah, mengatur tempo permainan sambil membangun serangan bersama Gavi. Hasilnya, di menit ke-30, Pedri mencetak gol indah setelah memainkan umpan satu-dua dengan Gavi. Tendangan mendatarnya tak mampu dihentikan Jan Oblak.
Namun, momen penting yang menjadi titik balik terjadi ketika Raphinha, setelah menerima umpan dari Pedri, hanya mampu menggetarkan mistar gawang. Peluang emas itu, jika dikonversi menjadi gol, mungkin akan mengubah jalannya pertandingan.
Babak Kedua: Atletico Balikkan Keadaan
Masuk ke babak kedua, Atletico menunjukkan wajah berbeda. Dengan gaya bermain khas Diego Simeone yang mengandalkan pertahanan rapat dan serangan balik, mereka sukses menyamakan kedudukan di menit ke-60. Rodrigo De Paul memanfaatkan clearance lemah dari pemain belakang Barcelona dan menghujamkan bola ke pojok gawang tanpa ampun.
Barcelona, meski mendominasi, tak mampu membongkar lini pertahanan Atletico yang solid. Beberapa peluang emas, termasuk dari Lewandowski dan Raphinha, berhasil digagalkan oleh Jan Oblak, yang tampil luar biasa.
Gol Dramatis Sørloth di Menit Akhir
Saat laga tampak berakhir imbang, Atletico melancarkan serangan balik mematikan di detik-detik terakhir. Nahuel Molina, yang masuk sebagai pemain pengganti, mengirimkan umpan silang sempurna ke kotak penalti. Sørloth menyambutnya dengan sempurna, dan bola meluncur mulus ke gawang. Gol tersebut disambut euforia besar dari para pemain dan penggemar Atletico.
“Kami selalu percaya sampai peluit akhir. Gol ini untuk tim, untuk para fans, dan tentu saja untuk puncak klasemen,” ujar Sørloth seusai pertandingan dengan penuh semangat.
Peran Besar Jan Oblak
Di balik kemenangan ini, Jan Oblak adalah pahlawan tak terbantahkan. Dengan serangkaian penyelamatan gemilang, termasuk menggagalkan peluang emas Pedri dan Raphinha, ia menjadi dinding kokoh yang membuat Barcelona frustrasi. Bahkan, Diego Simeone secara khusus memeluk Oblak setelah pertandingan sebagai bentuk penghargaan atas kontribusinya.
Pelajaran Pahit bagi Barcelona
Kekalahan ini menjadi pelajaran berharga bagi Barcelona. Dominasi mereka dengan 19 tembakan tidak cukup untuk mengamankan tiga poin. Fans mungkin bertanya-tanya bagaimana peluang sebanyak itu bisa hilang begitu saja. Hansi Flick, pelatih Barcelona, memiliki pekerjaan rumah besar untuk membenahi efisiensi timnya di depan gawang.
Ingin tahu lebih banyak drama La Liga? Kunjungi BolaBanter.com dan ikuti Instagram kami di @bolabanterdotcom untuk berita sepak bola terbaru dan menarik setiap hari. Jangan sampai ketinggalan!
Sumber: