Alisson Becker, Kiper atau Penyihir? Liverpool Bungkam PSG

Jika ada yang masih ragu dengan keberadaan sihir di sepak bola, silakan tonton ulang laga PSG vs Liverpool di Liga Champions 2024/2025. Di atas kertas, PSG tampil luar biasa dominan, menyerang, dan menguasai hampir seluruh aspek permainan. Sayangnya, ada satu faktor yang gagal mereka taklukkan: Alisson Becker. Kiper Liverpool ini tampil seperti penjaga gerbang neraka, menepis setiap peluang yang datang. Hasilnya? PSG harus rela kalah 0-1 di kandang sendiri, meski mereka menyerang habis-habisan.

PSG Main Cantik, Liverpool Main Efektif

Sejak menit pertama, PSG langsung memegang kendali permainan. Tim asuhan Luis Enrique ini menguasai 71% penguasaan bola dan melepaskan total 27 tembakan. Ya, dua puluh tujuh! Namun, dari semua itu, tidak ada satu pun yang bisa melewati Alisson Becker. Entah bagaimana, pria Brasil itu berhasil menggagalkan setiap upaya PSG, membuat Kylian Mbappé, Ousmane Dembélé, dan Khvicha Kvaratskhelia frustrasi seolah sedang bermain melawan tembok beton.

PSG vs Liverpool Liga Champions_Bola Banter_

Tembakan demi tembakan dilepaskan, tetapi gawang Liverpool tetap perawan. Bahkan, peluang emas Kvaratskhelia di menit ke-20 yang sempat bersarang di gawang The Reds pun dianulir karena offside. Seolah tak cukup sial, PSG juga dirugikan oleh keputusan wasit yang tidak memberikan penalti meski Ibrahima Konaté terlihat menghalangi laju Bradley Barcola di kotak terlarang. Mungkin UEFA memang punya program spesial untuk menguji kesabaran PSG di Liga Champions.

Alisson Becker: Tembok Berlin Berkostum Liverpool

Sementara PSG sibuk menyerang dan meratapi nasib, Alisson Becker berdiri di bawah mistar dengan percaya diri. Kiper andalan Liverpool ini mencatatkan 9 penyelamatan krusial sepanjang pertandingan, termasuk menggagalkan sundulan mematikan Dembélé dan tendangan keras Vitinha. Seolah Alisson memiliki radar yang bisa membaca ke mana arah bola akan datang.

Allison Becker-Bola Banter

Di sisi lain, Liverpool hanya mampu melepaskan dua tembakan sepanjang laga. Ya, dua. Jumlah yang bahkan bisa dihitung dengan jari tangan kiri seorang tukang kayu. Namun, perbedaan utama antara Liverpool dan PSG terletak pada efektivitas.

Harvey Elliott: 46 Detik, 1 Gol, PSG K.O

Ketika pertandingan tampak akan berakhir imbang, Arne Slot melakukan pergantian pemain yang terbukti jenius. Harvey Elliott masuk pada menit ke-86 dan hanya butuh 46 detik untuk mencetak gol kemenangan Liverpool.

Harvey Elliott-Bola Banter

Menerima umpan dari Darwin Núñez, Elliott melepaskan tembakan akurat yang gagal diantisipasi Gianluigi Donnarumma. Ironisnya, itu adalah satu-satunya tembakan tepat sasaran Liverpool sepanjang laga. Bisa dibayangkan betapa frustrasinya PSG? Mereka menyerang tanpa henti, tetapi justru tim tamu yang mencuri kemenangan dengan satu peluang emas yang dimiliki.

Statistik: PSG Main FIFA, Liverpool Main Catur

PSG vs Liverpool Liga Champions_Bola Banter_

Dari statistik ini, jelas PSG bermain seperti sedang menguasai FIFA di level beginner. Sementara Liverpool? Mereka bermain catur, menunggu momen yang tepat untuk melakukan satu langkah mematikan.

Untuk update terbaru seputar dunia sepak bola, kunjungi BolaBanter.com dan ikuti Instagram kami di @bolabanterdotcom.

Sumber: