Rasmus Hojlund terancam dijual oleh Manchester United usai menjalani musim 2024/2025 yang, kalau boleh jujur, lebih banyak bikin fans tarik napas panjang ketimbang bersorak gembira. Performa jeblok sang striker Denmark tak hanya bikin lini depan United gersang, tapi juga menjerat klub dalam dilema transfer. Ironisnya, jika Hojlund tak laku-laku juga di bursa, Joshua Zirkzee-lah yang bisa jadi korban pemotongan skuad. Ibarat dua ekor ikan dalam satu akuarium bocor, salah satunya harus keluar biar airnya nggak habis duluan.
Siapa Sebenarnya Rasmus Hojlund?
Lahir di Kopenhagen pada 4 Februari 2003, Rasmus Winther Hojlund memulai debut profesional bersama FC Copenhagen sebelum mengadu nasib ke Sturm Graz. Tapi titik loncat kariernya terjadi saat berseragam Atalanta. Di Serie A, ia tampil meyakinkan, cukup membuat Manchester United rela menggelontorkan £72 juta pada 2023 untuk meminangnya. Ekspektasi? Langit. Realita? Empat gol di Premier League musim lalu. Warga Old Trafford mungkin lebih sering menyaksikan bola nyangkut di iklan LED ketimbang di jaring gawang.

Hojlund Terancam Dijual Karena Deretan Masalah Ini
Kalau kamu bertanya, “Kenapa sih Hojlund mau dijual?” Nih daftarnya, lengkap dan tanpa sensor:
- Produktivitas seret
Empat gol untuk striker utama di Premier League? Itu bahkan kalah dari bek yang rajin naik corner. - Persaingan makin ketat
Zirkzee datang, Watkins digosipkan, dan rumor striker baru makin deras. Tempat Hojlund makin sempit. - Ekspektasi selangit, hasil seadanya
Dengan banderol £72 juta, yang ditunggu bukan lari-lari doang. Fans mau selebrasi, bukan frustrasi. - Kritik tajam dari legenda
Paul Parker, mantan bek United, menyebut Hojlund sebagai striker “Primark” dan bilang, “Bahkan orang buta mungkin bisa bermain lebih baik.” Pedas? Banget. - United butuh dana dan ruang
Klub lagi atur-atur neraca. Hojlund bisa jadi salah satu barang yang dicoret dari daftar inventaris.

Inter Milan Mengintip, Tapi…
Inter Milan sempat ngedeketin Hojlund. Bahkan mereka nawarin barter dengan Mehdi Taremi. Tapi United ogah. Seperti dilansir MSN, tawaran itu ditolak secara halus. Manchester United ingin uang tunai, bukan barter pemain yang golnya bisa dihitung jari kaki.

Masalahnya, pembeli buat Hojlund belum juga datang. Bahkan setelah harga jualnya disunat, peminatnya tetap adem ayem. Menurut GiveMeSport, jika skenario ini berlanjut, Zirkzee bisa jadi nama yang dilepas sebagai gantinya. Jual siapa yang laku duluan, bukan siapa yang disuka.
Hojlund Masih Mau Berjuang
Meski berada di ujung tanduk, Hojlund ternyata belum pasrah. Dalam laporan Fabrizio Romano, disebutkan bahwa sang pemain masih ingin bertahan dan membuktikan diri di Old Trafford.
“Hojlund tidak mendorong untuk meninggalkan Manchester United. Hojlund ingin tetap di Man United, ingin melanjutkan di United, ingin memberikan yang terbaik untuk Man United lagi di musim baru. Jadi, Hojlund benar-benar berharap dan ingin bertahan di Manchester United.”

Kata Romano ini bikin kita sedikit simpati. Ya walaupun golnya jarang, niatnya buat kerja keras tetap kelihatan.
United Bingung Pilih Siapa yang Pergi
Dengan Ruben Amorim masuk sebagai pelatih baru, formasi, gaya main, dan filosofi tim bakal banyak berubah. Masalahnya, stok penyerang tengah United menumpuk, tapi kualitasnya belum menjanjikan. Jika Hojlund tak juga laku dijual, maka Zirkzee bisa jadi tumbal. Padahal, pria ini baru saja masuk proyek Amorim.

Sementara itu, United juga dilaporkan ogah mendekati striker seperti Dominic Calvert-Lewin dan Jhon Duran, karena gaji tinggi dan performa yang nggak stabil. Mereka lebih memilih nunggu hasil penjualan Anthony Elanga ke Newcastle buat dapat dana tambahan.
Apa yang Mungkin Terjadi? Mari Kita Tebak-Tebakan
Hojlund punya waktu di pramusim untuk membuktikan bahwa dirinya bukan striker abal-abal. United bakal hadapi Leeds, West Ham, Bournemouth, dan Everton dalam tur uji coba. Kalau dalam empat laga itu dia masih belum cetak gol? Mungkin manajemen bakal mulai browsing website jual-beli pemain sepak bola sambil ngopi sore.
Namun jika dia berhasil unjuk gigi, bukan tidak mungkin dia justru jadi pilihan utama Amorim. Dunia sepak bola memang secepat itu. Hari ini jadi meme, besok bisa jadi pahlawan Fantasy Premier League.
Dan Akhirnya…
Kisah Rasmus Hojlund terancam dijual ini seperti plot sinetron yang kehabisan ide, ada cinta (fans yang masih berharap), ada dendam (kritik pedas dari legenda), ada drama transfer, dan ada twist tak terduga. Bisa jadi akhir cerita ini malah bikin semua orang melongo.
Sepak bola itu lucu. Kadang yang lari paling kencang bukan yang ngejar bola, tapi yang ngejar pembelaan di Twitter. Semangat terus, Hojlund. Dunia belum berakhir, bahkan kalau kamu cuma cetak satu gol di pramusim.