Mason Greenwood, yang baru saja dilepas oleh Manchester United, menarik perhatian media saat konferensi pers perdana di klub barunya, Olympique de Marseille. Greenwood, yang musim lalu bermain sebagai pemain pinjaman di Getafe, kini resmi bergabung dengan Marseille setelah Setan Merah menjualnya seharga 26,7 juta pounds (sekitar Rp 559 miliar) pada bursa transfer musim panas 2024.
Selama masa pinjamannya di Getafe, Mason Greenwood menunjukkan performa yang cukup menjanjikan. Penyerang berusia 22 tahun ini berhasil mencetak 10 gol dan menyumbangkan enam assist dari 36 penampilan di semua kompetisi. Bahkan, ia terpilih sebagai Pemain Terbaik Getafe untuk musim lalu. Meski demikian, pencapaian ini tidak cukup untuk menyelamatkan kariernya di Manchester United. Klub Premier League tersebut memutuskan untuk menjual Greenwood ke Marseille setelah masalah hukum yang melilitnya.
Kehadiran Greenwood di Marseille tentunya menjadi topik hangat bagi para jurnalis, terutama terkait dengan kontroversi hukum yang mengikutinya. Pada sesi konferensi pers pertamanya, Greenwood menghadapi pertanyaan dari seorang wartawan mengenai kasus hukum yang menjeratnya saat masih berseragam Manchester United. Namun, Greenwood memilih untuk tidak menanggapi pertanyaan tersebut.
Meskipun jurnalis tersebut mencoba mengulangi pertanyaannya, Greenwood tetap menolak memberikan jawaban. Sebelumnya, Greenwood sudah menyatakan ketidaksukaannya untuk membahas kontroversi yang mengelilingi kepindahannya ke Marseille. Ia menekankan bahwa fokusnya adalah pada klub barunya dan bukan pada masalah luar lapangan.
“Saya memahami pertanyaannya, tetapi saya tidak ingin membicarakannya terlalu banyak atau terlibat dalam perdebatan dan kontroversi,” ujar Greenwood dalam konferensi pers tersebut. “Saya sudah membicarakannya pada hari Kamis dengan para pendukung dan juga membahasnya musim lalu. Sekarang, saya ingin maju dan menjadi bagian dari Olympique de Marseille.”
Greenwood menambahkan, “Niat saya adalah berkonsentrasi pada sepak bola. Staf dan pemain di Marseille telah memberi tahu saya tentang yayasan, asosiasi, dan kunjungan ke rumah sakit. Saya akan berpartisipasi dalam inisiatif ini, sama seperti pemain lainnya.”
Kasus yang menjerat Greenwood bermula pada Oktober 2022, ketika ia ditangkap dengan tuduhan kekerasan seksual terhadap kekasihnya. Tuduhan tersebut akhirnya dibatalkan pada Februari 2023 oleh Layanan Penuntutan Mahkota, namun dampak dari kasus ini cukup besar bagi karier Greenwood. Meskipun tuduhan tersebut dibatalkan, Greenwood tetap menghadapi stigma sebagai pemain problematik, yang membuatnya tidak mendapat tempat di Manchester United.
Kini, dengan kepindahannya ke Olympique de Marseille, Greenwood berharap dapat memulai lembaran baru dalam karier sepak bolanya. Ia ingin membuktikan kemampuannya dan fokus sepenuhnya pada performa di lapangan. Dengan dukungan dari klub baru dan kesempatan untuk bermain di liga baru, Greenwood bertekad untuk melanjutkan kariernya dan membangun kembali reputasinya sebagai pemain profesional.
Kehadiran Mason Greenwood di Marseille merupakan langkah penting dalam perjalanan kariernya. Meskipun tantangan dari masa lalu tetap ada, Greenwood berharap bahwa kesempatan baru di Marseille akan membantunya untuk meraih kesuksesan dan melupakan kontroversi yang mengikutinya selama ini. Dengan tekad dan fokus yang kuat, Greenwood siap menghadapi musim baru dengan semangat yang segar di Prancis.
Sumber: