Manchester United memang hobi bikin fansnya kena serangan jantung. Kali ini, giliran Andre Onana yang menyumbangkan episode terbaru dalam serial “Blunder Kiper United”. Dalam laga melawan Ipswich Town, Onana melakukan kesalahan yang lebih mirip adegan dari film komedi ketimbang pertandingan sepak bola. Kesalahan fatalnya membuat MU kebobolan lebih awal, meskipun akhirnya menang 3-2 dalam pertandingan yang lebih dramatis dari sinetron prime time.
Dengan sederet blunder yang makin panjang dari pekan ke pekan, wajar jika fans mulai bertanya-tanya: apakah MU lebih baik mempertahankan David de Gea yang sudah seperti pahlawan lokal ketimbang berjudi dengan Onana yang lebih sering jadi antagonis dalam kisah Manchester United?
Blunder Onana: Salah Sinyal atau Salah Profesi?
Baru empat menit pertandingan berjalan, Onana tampaknya ingin unjuk kebolehan… sebagai bek tengah. Tanpa alasan jelas, ia meninggalkan gawangnya dan berlari ke depan, mungkin ingin ikut menyerang? Atau mungkin dia bosan dan ingin eksplorasi lapangan? Sayangnya, bukan bola yang dia kuasai, melainkan blunder.
Patrick Dorgu, yang sudah cukup santai menguasai bola, tampak kaget melihat Onana tiba-tiba muncul di wilayahnya. Mungkin Dorgu berpikir, “Ini kiper atau bek baru MU, sih?” Kesalahpahaman kecil ini pun berujung malapetaka. Dorgu memberikan bola ke arah yang dia kira aman, tapi justru jadi assist gratis buat Jaden Philogene yang langsung mencetak gol dengan senyum penuh rasa terima kasih.
Komentator TNT Sports, Robbie Savage, tampak bingung dengan kejadian ini dan berkata, “Saya nggak paham kenapa Onana keluar sejauh itu. Dorgu sudah menguasai bola, tinggal dikembalikan ke kiper, kok malah jadi bencana?”
Rio Ferdinand, mantan bek MU, juga angkat bicara, “Itu keputusan yang sangat buruk. Dia keluar saat tidak perlu, lalu membiarkan gawangnya kosong. Seolah dia percaya pertahanan MU bisa diandalkan… yang jelas bukan keputusan cerdas.”
Onana vs. De Gea: Siapa yang Lebih Layak?
Saat Manchester United menggelontorkan £47 juta untuk mendatangkan Onana dari Inter Milan, banyak yang mengira mereka mendapatkan kiper kelas dunia. Ternyata, mereka malah dapat seorang entertainer gratis di Premier League. De Gea, yang selama bertahun-tahun jadi pahlawan MU dengan penyelamatan ajaibnya, justru ditendang begitu saja tanpa perpisahan yang layak.
Lalu, bagaimana statistik mereka jika dibandingkan?
| Statistik | Andre Onana | David de Gea |
|---|---|---|
| Persentase Penyelamatan | 65% | 72% |
| Kesalahan Berujung Gol | 3 | 0 |
| Tembakan Dihadapi | 111 | 90 |
| Akurasi Umpan | 73% | 72% |
| Akurasi Umpan Jauh | 32% | 47% |
Sumber: Opta
Melihat tabel ini, De Gea jelas menang telak dalam hampir semua aspek. Persentase penyelamatan lebih tinggi, kesalahan berujung gol lebih sedikit (alias nihil), dan akurasi umpan jauh lebih baik. Jadi, pertanyaannya kenapa MU menggantikan De Gea dengan Onana? Apakah karena mereka ingin tantangan ekstra di tiap pertandingan? Atau mungkin Erik ten Hag ingin meningkatkan detak jantung fans MU biar lebih terasa hidup?
Yang lebih menarik, De Gea sekarang bermain di Fiorentina, tampil solid, dan tidak memiliki masalah seperti yang dialami Onana. Jadi, mungkin manajemen MU perlu belajar satu hal penting, jangan membuang barang lama yang masih berfungsi hanya karena tergiur barang baru yang terlihat keren.
Saran untuk Onana: Bertahan atau Angkat Kaki?
Mantan kiper Manchester United, Massimo Taibi yang juga terkenal dengan blunder legendarisnya, memberikan nasihat kepada Onana. “Saya ingin bilang ke dia: ‘Andre, kamu salah satu kiper terbaik di Eropa… sebelum datang ke Premier League. Jika tidak bisa adaptasi, mungkin sudah saatnya mempertimbangkan pindah ke liga yang lebih cocok. Mungkin Serie A? Atau liga di mana blunder tidak terlalu diperhatikan?'”
Mungkin ini saatnya Onana berkaca. Apakah dia ingin tetap bertahan dan membuktikan bahwa dia layak mengenakan seragam MU? Atau justru lebih baik mencari tantangan baru di liga lain yang lebih ramah terhadap kesalahan kiper?
Manchester United Salah Pilih Kiper?
Blunder terbaru Onana membuat posisi Manchester United sebagai tim “penuh kejutan” semakin kokoh. Kejutan dalam artian negatif, tentu saja. Dengan sederet kesalahan yang makin panjang, wajar jika fans mempertanyakan apakah Onana adalah kiper yang tepat untuk MU, atau hanya percobaan gagal yang mahal.
Satu hal yang pasti, para fans MU perlu persediaan aspirin dan minuman penenang lebih banyak musim ini. Dengan Onana di bawah mistar, pertandingan MU bukan lagi sekadar pertandingan sepak bola—tapi juga tes ketahanan mental.
Untuk terus mengikuti update terbaru sepak bola, kunjungi BolaBanter.com dan follow @bolabanterdotcom di Instagram!
Sumber: