Kompetisi sepak bola Indonesia tampaknya masih menghadapi tantangan terkait aturan suporter away, dan masalah ini semakin menjadi perhatian setelah pernyataan dari Umuh Muchtar, Bos atau Komisaris PT Persib Bandung Barmartabat (PBB). Umuh Muchtar mengungkapkan keprihatinannya mengenai kebijakan yang masih melarang suporter tim tamu untuk mendukung langsung di stadion pada kompetisi Liga 1 2024/2025.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, sebelumnya telah mengumumkan bahwa suporter tim tamu masih dilarang hadir langsung di pertandingan tandang Liga 1. Keputusan ini diambil sebagai langkah untuk mencegah insiden yang tidak diinginkan yang masih terjadi di musim lalu. Erick Thohir menyatakan bahwa meskipun PSSI berupaya menjaga keamanan dan ketertiban, beberapa insiden di musim lalu menunjukkan bahwa situasi belum sepenuhnya terkendali.
“Kita juga tidak boleh menutup mata, saya rasa beberapa pertandingan di Liga di tahun kemarin pun masih banyak isu-isu yang supporter terluka. Bahkan ada pimpinan polisi terluka,” ujar Erick Thohir dalam pernyataan resminya kepada awak media, termasuk BolaSport.com. Ia menambahkan bahwa kerusuhan juga terjadi di luar stadion, seperti kerusakan pada kendaraan dan fasilitas umum, yang menunjukkan perlunya langkah hati-hati dalam mengizinkan suporter tamu hadir di stadion.
Erick Thohir juga mengungkapkan kekhawatirannya terkait pengawasan FIFA terhadap sepak bola Indonesia. “Belum kemarin ada masyarakat yang mobilnya plat apa, di dalamnya ada anak kecil, kacanya pecah. Ada perusakan untuk kereta api. Saya belum mendapat surat dari FIFA. Artinya kalau FIFA tiba-tiba melihat ini dikaitkan lagi dengan kerusuhan-kerusuhan dulu bisa aja. FIFA mengambil posisi kita di stop lagi,” jelas Erick. Pernyataan ini menegaskan bahwa keputusan untuk melarang suporter tamu hadir langsung di stadion juga dipengaruhi oleh upaya untuk memenuhi standar dan regulasi internasional.
Meskipun ada alasan-alasan tersebut, kebijakan ini tidak lepas dari kontroversi dan kritik. Baru-baru ini, isu mengenai larangan suporter tim tamu kembali hangat diperbincangkan, terutama saat delapan tim berlaga di Piala Presiden 2024. Dalam turnamen pramusim ini, aturan yang sama berlaku, dan suporter tamu tetap tidak diperbolehkan masuk ke stadion. Hal ini menimbulkan diskusi di kalangan penggemar dan pelaku sepak bola.
Umuh Muchtar, yang juga Bos Maung Bandung, tidak ketinggalan memberikan tanggapan terhadap situasi ini. Ia meminta PSSI untuk mencari solusi terbaik terkait aturan suporter tim lawan. “Inilah yang jadi masalahnya (karena suporter belum bisa away),” ujar Umuh Muchtar kepada awak media, termasuk BolaSport.com. Menurutnya, PSSI harus segera memperbaiki kebijakan ini agar suporter bisa mendukung tim kesayangan mereka secara langsung di laga kandang.
Umuh Muchtar juga menilai bahwa suporter di Indonesia sudah mengalami peningkatan dalam hal sikap dan perilaku. Ia merasa bahwa melanjutkan larangan suporter tim tamu tidak menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam kompetisi. “Harusnya bagaimana caranya dari PSSI sekarang, mudah-mudahan diperbaiki,” kata Umuh. Ia menekankan pentingnya perubahan untuk menunjukkan kemajuan dalam liga domestik, dan bahwa tidak ada perubahan berarti dari musim lalu ke musim ini.
Lebih lanjut, Umuh menambahkan bahwa jika suporter terus diperlakukan seperti musuh, ini dapat berdampak negatif pada kemajuan kompetisi. “Saya rasa sekarang suporter dimana-dimana sudah mulai baik. Tapi kalau seperti bermusuhan kan bahaya juga. Bahaya jadi kita seperti tidak ada kemajuan,” tegasnya. Ia berharap PSSI dapat mengevaluasi kembali aturan ini dengan pertimbangan yang matang demi kebaikan sepak bola Indonesia secara keseluruhan.
Dengan berbagai pandangan dan masukan dari tokoh-tokoh sepak bola seperti Umuh Muchtar, diharapkan PSSI dapat menemukan jalan tengah yang memungkinkan suporter untuk kembali mendukung tim mereka secara langsung di stadion, sembari tetap menjaga keamanan dan ketertiban. Ini akan menjadi langkah penting dalam mengembangkan dan memajukan kompetisi sepak bola Indonesia.
Sumber: