Rayhan Hannan, nama yang semakin bersinar di kancah sepak bola Indonesia. Putra dari legenda hidup sepak bola nasional, Harry Salisbury, kini tengah membuktikan bahwa bakat besar mengalir dalam darah keluarganya. Dengan kemampuannya yang luar biasa di lapangan hijau, Rayhan Hannan tidak hanya mengikuti jejak sang ayah, tetapi juga berpotensi menjadi bintang baru yang mampu membawa sepak bola Indonesia ke level yang lebih tinggi.
Meneruskan Tradisi Keluarga
Rayhan Hannan, pemuda kelahiran 2 April 2004, seakan ditakdirkan untuk mengikuti jejak sang ayah. Sejak kecil, bola sudah menjadi sahabat karibnya. Bakat alamiahnya dalam mengolah si kulit bundar membuatnya cepat mencuri perhatian para pemandu bakat.
“Bisa dibilang, sepak bola itu sudah mengalir dalam darah keluarga kami,” ujar Rayhan sambil tersenyum. “Ayah selalu memberikan dukungan dan nasihat bagi saya.”
Tantangan dan Pilihan Sulit
Perjalanan karier seorang pesepak bola tidak selalu mulus. Rayhan pun pernah dihadapkan pada pilihan sulit antara melanjutkan pendidikan atau fokus pada karier sepak bola. Namun, dengan dukungan keluarga dan tekad yang kuat, ia akhirnya memutuskan untuk mengejar mimpinya menjadi seorang pesepakbola profesional.
“Sempat bingung juga sih, mau kuliah atau main bola,” akunya. “Tapi, setelah dipikir-pikir, saya lebih memilih untuk fokus di sepak bola dulu. Toh, ilmu kan bisa didapatkan di mana saja.”
Babak Baru di Persija
Persija Jakarta, klub yang sarat sejarah, kembali memiliki talenta muda berbakat. Rayhan Hannan, dengan nomor punggung 95, berhasil menembus skuad utama Macan Kemayoran dan menunjukkan penampilan yang menjanjikan. Posisinya sebagai gelandang tengah, sama seperti sang ayah, membuatnya sering dibandingkan dengan Harry Salisbury. Namun, Rayhan memiliki gaya bermain yang lebih modern dan dinamis.
Pengalaman Berharga di Australia
Sebelum bersinar di Persija, Rayhan sempat menimba ilmu di Australia. Pengalaman bermain di luar negeri ini memberikan banyak pelajaran berharga baginya, baik dari segi teknik maupun mental. “Di sana, saya belajar untuk lebih mandiri dan bertanggung jawab,” ungkapnya.
Pelatih Thomas Doll punya peran penting dalam perkembangan karier Rayhan. Pelatih asal Jerman itu dikenal sebagai sosok yang tegas namun sangat peduli dengan pemain mudanya. “Coach Thomas itu seperti ayah kedua bagi saya,” kata Rayhan. “Beliau selalu memberikan motivasi dan koreksi yang membangun.”
Masa Depan yang Cerah
Dengan potensi yang dimilikinya, masa depan Rayhan Hannan terlihat sangat cerah. Banyak pihak yang meyakini bahwa ia akan menjadi salah satu pemain bintang di sepak bola Indonesia. Namun, Rayhan tetap rendah hati dan fokus pada perkembangannya. “Saya ingin terus belajar dan memberikan yang terbaik untuk tim,” ujarnya.
Rayhan Hannan bukan hanya sekadar nama besar di sepak bola Indonesia. Ia adalah bukti nyata bahwa bakat dan kerja keras bisa membawa seseorang meraih kesuksesan. Kontrak Rayhan Hannan di Persija akan berakhir pada Desember tahun ini. Ia tentunya berharap bisa mendapatkan perpanjangan kontrak, mengingat Persija adalah salah satu tim papan atas Indonesia. Kariernya juga berpotensi berlanjut ke Timnas Indonesia senior, mengingat ia telah menjadi bagian dari Timnas Indonesia U-23 sejak 2023. Dengan dukungan keluarga, klub, dan para penggemar, Rayhan siap untuk terbang lebih tinggi dan mengharumkan nama bangsa.
Sumber: