Beberapa bulan lalu, Chelsea sempat terombang-ambing di jalur perebutan posisi lima besar. Kritik pun mengarah kepada Enzo Maresca yang dianggap belum mampu membawa tim ke jalur yang diinginkan. Kini situasinya berubah drastis. Chelsea kembali ke Liga Champions, meraih trofi, bahkan menjadi juara dunia usai menaklukkan Paris Saint-Germain. Tidak heran jika kini banyak yang menyebut Chelsea sebagai kuda hitam paling mematikan di Liga Inggris musim 2025-26.

Atmosfer Stamford Bridge yang Berubah
Perubahan suasana di Stamford Bridge terasa signifikan. Chelsea berhasil mengamankan posisi keempat di Premier League musim lalu, sekaligus memastikan tiket kembali ke Liga Champions. Mereka juga menutup musim dengan kemenangan di UEFA Conference League, mengalahkan Real Betis di final, dan menorehkan prestasi luar biasa di Piala Dunia Antarklub dengan menggasak PSG.

Kemenangan demi kemenangan ini memberikan fondasi kuat bagi Maresca. Para pendukung merasa klub ini kembali berada di jalur yang seharusnya. Keberhasilan itu pun menjadi modal besar untuk menyambut musim baru.

Aktivitas Transfer yang Lebih Terarah
Chelsea dikenal dengan kebiasaan belanja besar, namun kali ini mereka tampak lebih strategis. Menghabiskan hampir £250 juta, The Blues merekrut pemain di posisi krusial sambil melepas banyak pemain yang dianggap surplus.
Beberapa perekrutan penting musim panas ini antara lain
- Liam Delap dari Ipswich Town senilai £30 juta.
- Joao Pedro dari Brighton dengan harga sekitar £60 juta.
- Jamie Gittens dari Borussia Dortmund.
- Estevao Willian wonderkid Brasil dari Palmeiras.
- Dario Essugo dari Sporting CP.
- Jorrel Hato bek muda dari Ajax.

Di sisi penjualan, Chelsea mendapat pemasukan besar dari melepas Noni Madueke ke Arsenal, Joao Felix ke Al-Nassr, Kiernan Dewsbury-Hall ke Everton, serta Djordje Petrovic ke Bournemouth. Bahkan Burnley membeli tiga pemain akademi Cobham sekaligus.
Pre-season yang Efisien
Alih-alih tur panjang, Chelsea memilih laga persahabatan terbatas di Stamford Bridge. Mereka mengalahkan Bayer Leverkusen 2-0 dan AC Milan 4-1. Estevao langsung mencetak gol di debutnya, sementara Joao Pedro menunjukkan ketajamannya dengan lima gol dalam dua laga tersebut. Meskipun Levi Colwill cedera ACL di awal latihan, skuad tampak solid menyongsong musim baru.
Taktik Fleksibel ala Enzo Maresca
Maresca mempertahankan formasi 4-2-3-1 yang fleksibel. Full-back bisa masuk ke tengah atau naik menyerang, gelandang siap turun menjemput bola, dan winger bebas bergerak ke dalam. Perekrutan seperti Pedro, Hato, dan kemungkinan Xavi Simons akan memperkaya opsi rotasi.
Maresca mengatakan kepada Men in Blazers YouTube channel
“I think one year ago, we were very far from the ones that dominated English football. And I think that now we are quite close, and hopefully we can continue to improve, and be even closer and try to compete for the title.”

Jika Xavi Simons datang, kemungkinan Cole Palmer akan bermain lebih bebas dari sisi kanan yang menjadi area favoritnya.
Moises Caicedo Sang Penjaga Keseimbangan
Musim lalu, Moises Caicedo menjadi pemain terbaik Chelsea. Perannya sebagai gelandang bertahan membuat lini belakang lebih aman. Selain jago merebut bola, Caicedo juga mahir membangun serangan dari bawah. Dengan kondisi Rodri yang belum bugar, Caicedo bisa dibilang gelandang bertahan terbaik dunia saat ini.
Estevao Calon Bintang Baru
Estevao mungkin baru berusia remaja, namun potensinya luar biasa. Golnya untuk Palmeiras melawan Chelsea di Piala Dunia Antarklub menjadi bukti teknik dan ketenangannya. Kini ia siap menunjukkan kemampuannya di Premier League, membawa gaya khas penyerang Brasil yang lincah dan kreatif.

Target Realistis Chelsea
Bagi fans, target minimal adalah finis di empat besar. Namun melihat performa sejak paruh kedua musim lalu, peluang menjadi kuda hitam yang menyalip tim besar cukup besar. Chelsea juga berpeluang melaju hingga perempat final Liga Champions dan menambah koleksi trofi di ajang domestik.
Prediksi Musim 2025-26
- Pemain Terbaik: Cole Palmer
- Kejutan Terbesar: Xavi Simons jika resmi bergabung
- Kekecewaan: Liam Delap jika kalah bersaing dengan Joao Pedro
- Top Skor: Cole Palmer
- Posisi Liga: Tiga besar
- Liga Champions: Perempat final

Apa yang Membuat Chelsea Berbahaya
- Skuad Muda dengan Potensi Besar rata-rata pemain masih berusia di bawah 25 tahun.
- Taktik Adaptif bisa menyesuaikan lawan dan kondisi pertandingan.
- Mental Juara terbentuk dari kemenangan di berbagai kompetisi.
- Pemain Kunci dalam Performa Puncak seperti Caicedo dan Palmer.
Faktor yang Bisa Menggagalkan Chelsea Menjadi Kuda Hitam
Cedera pemain penting seperti Colwill bisa mengganggu kestabilan. Jadwal padat karena kompetisi Eropa juga bisa menguras tenaga, apalagi untuk skuad muda.

Catatan Akhir yang Menggoda
Chelsea musim ini tidak hanya sekadar tim underdog. Mereka adalah kuda hitam yang bisa menggigit siapa saja di puncak klasemen. Jika momentum ini terus dijaga, bukan tidak mungkin The Blues akan mengulang masa kejayaan.
Dan kalau pun gagal juara, fans tetap bisa berbangga. Toh, menjadi kuda hitam itu seperti jadi kejutan di pesta pernikahan. Semua kaget, semua terhibur, dan kadang malah jadi pusat perhatian.