Chelsea kembali mencatatkan sejarah di Premier League, kali ini lewat bintang muda mereka, Cole Palmer. Pemain yang baru berusia 22 tahun ini membuat rekor dengan mencetak dua gol dari titik penalti dalam kemenangan dramatis 4-3 atas Tottenham pada hari Minggu, memperpanjang rekor penalti berturut-turutnya menjadi 12 tanpa sekalipun gagal. Ini mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh Yaya Touré dari Manchester City, yang mencetak 11 penalti berturut-turut.
Keberanian Palmer Menjebol Gawang Tottenham
Saat pertandingan memasuki menit-menit akhir, Palmer menunjukkan ketenangan yang luar biasa. Pada menit ke-84, dia mengambil keputusan yang sangat berani dengan melakukan ‘Panenka’, teknik penalti yang terkenal dengan nama Antonin Panenka. Tembakan tersebut meluncur sempurna ke tengah gawang, menjadikan rekor pribadinya semakin tak tergoyahkan.
“Begitu bola saya letakkan dan mundur sedikit, saya sudah tahu apa yang akan saya lakukan,” kata Palmer setelah pertandingan. “Waktu itu sudah cukup terlambat, dan rasanya sedikit gila, jadi saya langsung ambil saja.”
Chelsea Bangkit dari Ketinggalan
Chelsea menghadapi laga yang penuh tantangan melawan Tottenham, yang memimpin 2-0 hanya dalam waktu 11 menit berkat kesalahan individu. Namun, Chelsea tidak kehilangan kepala dingin dan berhasil memperkecil ketinggalan menjadi 2-1 melalui gol Jadon Sancho pada menit ke-17. Palmer kemudian mencetak gol penyeimbang setelah satu pelanggaran Yves Bissouma terhadap Moisés Caicedo di kotak penalti.
Pada menit ke-73, Enzo Fernández mencetak gol ketiga yang tercipta dari aksi brilian Palmer yang menggiring bola dan memberi assist kepada Fernández. Palmer kemudian menggenapi kemenangan Chelsea dengan penalti keduanya yang cerdik, membuat skor menjadi 4-2. Tottenham sempat memperkecil ketertinggalan menjadi 4-3 lewat gol Son Heung-min di detik-detik terakhir.
Palmer: Pemain dengan Kelas yang Berbeda
Pelatih Chelsea, Enzo Maresca, memuji Palmer atas kedewasaannya yang luar biasa meski masih muda. “Saya mengenal Cole sejak empat atau lima tahun lalu saat saya melatihnya di Manchester City U-23,” ujar Maresca. “Yang terbaik dari Palmer adalah dia tetap menjadi orang yang sama meski sekarang sudah mencetak 20-30 gol dan dianggap sebagai salah satu yang terbaik.”
Maresca melanjutkan, “Banyak pemain muda sekarang yang jika bermain satu pertandingan bagus, langsung merasa menjadi bintang dan kehilangan keseimbangan. Palmer? Dia tetap humble, tidak berubah, dan ini yang terbaik untuknya dan bagi pemain muda lainnya.”
Palmer: Tidak Ada yang Seperti Dia
Penyelesaian penalti Palmer selalu mengundang perhatian, terutama karena eksekusinya yang cemerlang. Penalti ‘Panenka’ di menit ke-84 menjadi bukti nyata betapa berbeda kelasnya Palmer dari pemain biasa. Maresca pun takjub melihat ketenangan Palmer dalam situasi yang penuh tekanan.
“Saya tidak pernah melihat Palmer berlatih penalti di sesi latihan,” ungkap Maresca. “Namun, dia adalah bagian dari kelompok pemain yang tidak biasa. Mereka melakukan hal-hal yang bagi pemain biasa, kita pikir, ‘bagaimana bisa dia melakukannya?'”
Kunjungi BolaBanter.com untuk update terkini seputar sepak bola! Jangan lupa follow juga Instagram kami di @bolabanterdotcom untuk berita sepak bola yang selalu segar!
Sumber: