Fakta Menarik Lemparan Jauh Brentford yang Jarang Dibahas

Brentford mungkin tidak punya label raksasa seperti Manchester United atau Chelsea, tetapi mereka sudah lama punya senjata yang sangat ditakuti di Premier League. Senjata itu adalah lemparan jauh Brentford. Sejak awal musim lalu hingga kini, mereka berhasil mencetak tujuh gol dari situasi ini, sementara tim lain bahkan tidak pernah lewat dari dua gol. Fakta ini membuat publik terkejut sekaligus kagum, sebab strategi sederhana dari pinggir lapangan mampu menjadi mesin gol yang nyata.

Lemparan Jauh Brentford_Bola Banter_

Contoh nyata terjadi dalam laga melawan Chelsea. Pada menit ke-88, Kevin Schade melakukan lemparan jauh ke dalam kotak penalti. Bola sempat dibiarkan memantul, sebelum Robert Sanchez harus menepisnya ke atas gawang. Namun kesempatan kedua tidak disia-siakan Brentford. Schade kembali mengambil bola untuk lemparan panjang berikutnya, lalu Kristoffer Ajer menanduk bola tersebut, dan Fabio Carvalho menyambar di tiang jauh. Gol ini menjadi bukti konkret bahwa Chelsea yang sudah mendapat peringatan tetap tidak bisa menghindari ancaman lemparan jauh Brentford.

Momen itu terasa familiar. Gol Carvalho ke gawang Chelsea merupakan salinan nyaris identik dari gol Christian Norgaard saat menghadapi Arsenal pada laga perdana Brentford di Premier League tahun 2021. Bedanya, kali ini korbannya adalah raksasa biru London. Fenomena ini menegaskan bahwa strategi tersebut bukanlah hal baru bagi The Bees, melainkan bagian dari identitas permainan mereka.

Statistik xG yang Membuka Mata

Salah satu bukti betapa seriusnya Brentford menggarap situasi ini dapat dilihat dari data expected goals atau xG. Angka xG dari lemparan jauh mereka konsisten berada di papan atas Premier League, bahkan selalu menempati peringkat pertama dalam beberapa musim terakhir.

Brentford’s Expected Goals from Throw-ins (Season by Season)

Season xG from Throw-ins Rank
2021/224.651st
2022/234.191st
2023/242.721st
2024/258.751st
2025/261.161st

Data di atas menunjukkan bahwa Brentford tidak hanya memanfaatkan lemparan jauh secara sesekali, tetapi menjadikannya sebagai senjata utama yang terukur. Ketika tim lain jarang mendapatkan peluang berarti dari situasi lemparan ke dalam, Brentford justru bisa mengonversinya menjadi sumber peluang emas secara konsisten.

Mathias Jensen Brentford-Bola Banter

Produktivitas Gol Dibanding Rival Premier League

Jika menilik jumlah gol yang dihasilkan, Brentford benar-benar jauh meninggalkan lawan-lawannya. Mereka sudah mengoleksi tujuh gol sejak musim lalu, sementara tidak ada satu pun tim lain yang berhasil melampaui angka dua. Dominasi ini menegaskan perbedaan level antara Brentford dan rival Premier League dalam urusan lemparan jauh.

Expected Goals from Throw-ins (Since 2021/22 Premier League)

Team xG from Throw-ins
Brentford21.47
Nott’m Forest5.49
West Ham3.92
Crystal Palace3.54
Aston Villa2.89
Bournemouth2.76

Salah satu contoh nyata datang di ajang Carabao Cup saat Brentford menghadapi Aston Villa. Aaron Hickey berhasil mencetak gol spektakuler dari situasi lemparan panjang, setelah bola liar di dalam kotak penalti berhasil ia sambut dengan tembakan voli. Momen ini semakin mengukuhkan bahwa pola lemparan jauh tidak hanya efektif di Premier League, tetapi juga di kompetisi piala.

Aaron Hickey Brentford vs Aston Villa-Bola Banter

Kenyataan bahwa Brentford mampu menciptakan gol demi gol dari situasi yang dianggap remeh oleh banyak tim membuat mereka tampak berbeda. Di saat klub lain berusaha membangun serangan dari umpan pendek atau pressing tinggi, The Bees menunjukkan bahwa lemparan jauh pun bisa menjadi jalur yang sah untuk menaklukkan lawan.

Para Eksekutor Lemparan Jauh Brentford

Keberhasilan ini tentu tidak datang begitu saja. Brentford memiliki deretan pemain yang bisa disebut sebagai spesialis lemparan jauh. Nama-nama ini dipoles oleh Thomas Gronnemark, pelatih spesialis lemparan asal Denmark yang direkrut untuk membantu Brentford mengoptimalkan potensi sederhana namun berbahaya.

Most Pressures per Game in the Premier League 2025/26

Player Pressures per Game
Mikkel Damsgaard69.5
Ismaila Sarr69.3
Jaidon Anthony66
Kiernan Dewsbury-Hall61.5
Matt O’Riley61
Elliott Anderson58.3
Joao Gomes57.8
Marcus Tavernier56.3
Daichi Kamada55.5
Igor Thiago53.8
Lucas Paqueta52
Yehor Yarmoliuk51.5

Gronnemark menjelaskan kepada Sky Sports:

“In the whole group, they have like five, six, seven world-class throwers. I created them.”

Ia menambahkan bahwa Ethan Pinnock mewakili profil pelempar jangkung dengan lengan panjang, Kevin Schade adalah tipe atlet eksplosif yang cepat, sementara Mathias Jensen meskipun bertubuh kecil memiliki sendi bahu fleksibel yang memungkinkannya melempar sejauh pemain bertubuh besar. Variasi profil inilah yang membuat lemparan jauh Brentford selalu sulit ditebak.

Lemparan Jauh Brentford_Bola Banter_

Kehadiran banyak opsi memberi keuntungan besar. Setiap kali ada kesempatan lemparan, Brentford hampir selalu punya dua hingga empat pemain berbeda yang siap mengeksekusi. Lawan jadi kesulitan membaca siapa yang akan maju, serta bagaimana arah lemparan akan dilakukan.

Kunci Sukses dari Strategi Lemparan Jauh

Tidak cukup hanya memiliki pelempar hebat, Brentford juga punya konsistensi dan strategi matang. Ada beberapa kunci sukses yang membuat mereka berbeda dari tim lain.

  1. Konsistensi tanpa kompromi
    Mantan analis set-piece Brentford, Marc Orti Esteban, mengungkapkan kepada Sky Sports: “Let’s say in a game we have 10 long throws, and we don’t create any chances we know in the next game, we’re still going to do it because in the long run, we’re aware of how much it gives to us.”
  2. Target yang tepat di kotak penalti
    Memiliki tiga hingga empat pemain dengan kemampuan duel udara yang kuat sangat membantu memastikan lemparan jauh punya peluang besar.
  3. Strategi variasi
    Menurut Gronnemark, penting untuk memiliki setidaknya tiga atau empat opsi taktik berbeda dalam lemparan jauh agar tidak mudah dibaca lawan.
  4. Menguasai second ball
    Brentford selalu menempatkan pemain untuk menyambut bola kedua. Gol Aaron Hickey ke gawang Villa maupun gol bunuh diri Luke Shaw saat melawan Manchester United lahir dari prinsip ini.
Lemparan Jauh Brentford_Bola Banter_

Melalui pendekatan di atas, Brentford menjadikan lemparan jauh bukan sekadar trik, melainkan sistem yang terintegrasi dengan gaya main mereka.

Filosofi Tekanan Tinggi yang Terhubung

Kekuatan Brentford dalam memanfaatkan second ball sejatinya tidak berbeda jauh dengan filosofi pressing mereka dalam permainan terbuka. Esteban menilai bahwa pressing intensif dan agresif merupakan wajah asli Brentford, sehingga mudah disambungkan dengan strategi lemparan jauh.

“I’d say it’s quite similar to what you can see from Brentford from open play. It’s about being aggressive, making sure you’re close to those second balls, crowding areas where you know the ball is going to go. And then from there, try to get people in the box and try to get crosses, try to create situations as soon as you can.”

Mads Bech Brentford-Bola Banter

Dengan kata lain, apa yang dilakukan Brentford di lapangan bukan kebetulan, melainkan bentuk konsistensi gaya bermain. Baik dari open play maupun lemparan jauh, mereka selalu menekankan intensitas tinggi, pemanfaatan ruang kecil, dan keberanian memaksa lawan melakukan kesalahan.

Jejak Pelatih Set Piece Brentford

Salah satu aspek lain yang jarang dibahas adalah betapa suburnya Brentford menghasilkan pelatih spesialis bola mati. Dari Nicolas Jover, Bernardo Cueva, hingga Andreas Georgson, banyak di antara mereka yang kini mengisi posisi penting di klub besar Premier League.

Lemparan Jauh Brentford_Bola Banter_

Menariknya, meskipun lawan-lawan mereka sudah menggunakan jasa eks pelatih Brentford, hasil di lapangan menunjukkan bahwa lemparan jauh Brentford tetap sulit dihentikan. Chelsea misalnya, sudah memiliki Bernardo Cueva yang pernah bekerja di Brentford, tetapi tetap gagal mencegah gol Carvalho. Hal ini membuktikan bahwa bukan hanya pelatih, tetapi budaya dan eksekusi Brentford yang membuat perbedaan nyata.

Analisa Terhadap Dominasi Lemparan Jauh Brentford

Kekuatan Brentford dalam lemparan jauh membuktikan bahwa sepak bola tidak melulu soal penguasaan bola atau teknik individu. Dalam situasi sederhana sekalipun, jika digarap serius, hasilnya bisa luar biasa. The Bees telah menampilkan konsistensi, variasi strategi, serta dedikasi pada detail yang membuat mereka berbeda dari tim lain.

Jika raksasa seperti Chelsea saja tidak mampu meredam lemparan jauh Brentford, lalu siapa lagi yang bisa? Dominasi mereka di area ini bukan sekadar kejutan sesaat, tetapi bukti bahwa sepak bola modern masih menyisakan ruang bagi inovasi sederhana namun efektif.