Kalau Juventus diibaratkan sebagai raja di Serie A, maka pertandingan ini seperti kudeta yang gagal total. Harapan tinggi para fans sirna begitu saja ketika Empoli, tim yang seharusnya jadi santapan empuk, justru memberikan kejutan pahit. Tersingkir dari Coppa Italia di kandang sendiri lewat adu penalti? Aduh, ini bukan lagi sekadar buruk, tapi sudah level horor psikologis!

Thiago Motta, sang pelatih anyar, hanya bisa menghela napas panjang melihat pasukannya tampil seperti sekumpulan turis yang tersesat. Wajahnya selepas pertandingan tampak seperti seseorang yang baru sadar kalau ia salah pesan makanan di restoran mahal.
Juventus: Dari Raksasa Jadi Medioker?
Apa yang terjadi dengan Juventus musim ini? Dulu, mereka adalah klub yang ditakuti, dengan lini pertahanan sekuat beton dan serangan yang tajam. Sekarang? Mereka lebih sering terlihat seperti tim yang kebingungan mencari identitas.

Kekalahan dari Empoli ini bukan sekadar “hari sial”. Ini adalah bukti nyata bahwa ada sesuatu yang salah di dalam tubuh Bianconeri. Entah itu strategi yang tidak berjalan, pemain yang kehilangan motivasi, atau mungkin ada sesuatu yang lebih dalam seperti aura kutukan yang menyelimuti Allianz Stadium.
Thiago Motta Mulai Menyesal?
Thiago Motta mungkin merasa dirinya sedang dalam mimpi buruk. Datang dengan harapan membawa perubahan besar, ia justru terjebak dalam situasi yang jauh dari kata ideal.
“Saya malu,” katanya dalam konferensi pers dengan wajah penuh kelelahan. Bisa jadi, dalam hatinya ia sedang bertanya-tanya: “Apakah keputusan melatih Juventus adalah kesalahan terbesar dalam hidup saya?”

Dulu, Juventus punya reputasi sebagai klub yang selalu menemukan cara untuk menang, meskipun permainan mereka tidak cantik. Sekarang? Bahkan melawan tim yang seharusnya mereka dominasi, mereka justru tersandung seperti anak kecil yang baru belajar jalan.
Ruang Ganti Juventus: Sudah Mulai Panas?
Kekalahan ini semakin memperburuk atmosfer di dalam skuad Juventus. Beberapa laporan menyebutkan bahwa ada ketegangan antara pemain dan staf pelatih. Bahkan, beberapa pemain mulai meragukan metode Thiago Motta.

Banyak fans yang dulu sering mengeluh tentang taktik Massimiliano Allegri, kini justru mulai merindukannya. Mungkin mereka baru sadar, permainan pragmatis Allegri jauh lebih efektif daripada eksperimen yang sedang dilakukan sekarang.
Juventus Butuh Keajaiban!
Dengan kondisi seperti ini, Juventus butuh lebih dari sekadar evaluasi taktik. Mereka butuh mentalitas juara yang pernah mereka miliki dulu. Jika tidak, musim ini bisa berubah menjadi salah satu musim terburuk dalam sejarah klub.

Yang pasti, jika mereka tidak segera bangkit, fans harus siap untuk menghadapi lebih banyak hasil mengecewakan. Dan kalau itu terjadi, Thiago Motta mungkin harus mulai mencari pekerjaan baru lebih cepat dari yang ia bayangkan.
Untuk berita sepak bola terbaru, kunjungi BolaBanter.com dan follow Instagram kami di @bolabanterdotcom. Siapa tahu, episode “kejatuhan Juventus” ini masih berlanjut!
Sumber: