Kita semua tahu, bangkit dari cedera bukan hal yang mudah, apalagi kalau cedera itu datangnya repeat order kayak langganan kopi di kafe langganan. Tapi itulah yang dialami Pedri González. Setelah dihantui cedera otot, hamstring, dan bahkan sempat dibilang “rapuh kayak charger iPhone,” Pedri kini berubah total di bawah asuhan Hansi Flick. Dan yang lebih gila lagi, dia jadi pusat segalanya di Barcelona.
Flashback: Dari Penonton di Tenerife ke Inspirasi di Camp Nou
Dulu, Pedri kecil nonton Barca dari penonton klub suporter di Tenerife bareng sang ayah. Sekarang? Dia bukan cuma ada di layar TV, dia yang jadi tontonan. Dalam wawancaranya dengan UEFA, Pedri bilang dia banyak belajar dari duo legendaris Xavi dan Iniesta.

“Mereka adalah referensi utama saya. Saya selalu melihat mereka bermain dan mencoba meniru apa yang mereka lakukan di lapangan,” ujar Pedri.
Dan ya, sekarang banyak yang bilang Pedri itu gabungan keduanya, dengan sedikit bumbu muscle recovery ala era modern.
Tantangan Awal: Cedera dan Kalimat ‘Kapan Main Lagi?’
Selama tiga musim terakhir, Pedri lebih sering mondar-mandir ke ruang medis daripada ke ruang ganti. Menurut data dari Transfermarkt, ia kehilangan hampir satu tahun kalender penuh akibat cedera, utamanya hamstring. Belum lagi 89 hari karena cedera otot, plus cedera lutut yang bikin dia absen dari Euro 2024.

Sampai-sampai fans Barca udah sempat bilang, “Pedri? Oh iya, dia tuh pemain Barca… kayaknya.”
Masuk Flick: Kembali Fit, No Drama
Saat Hansi Flick masuk sebagai pelatih musim panas lalu, banyak yang bertanya-tanya: “Masih bisa ngandelin Pedri enggak, nih?” Jawabannya ternyata bukan cuma bisa, tapi wajib. Pedri musim ini hanya absen satu laga di La Liga dan tampil penuh di Liga Champions.

Menurut Eurosport Spain, rahasia kebugaran Pedri adalah studi genetika otot dan rencana latihan pribadi yang disusun tim medis Barca, termasuk Julio Tous dan Raul Martinez.
“Main bola lebih baik daripada istirahat, itu yang bikin saya konsisten secara fisik,” kata Pedri dengan gaya cuek khasnya.
Raja Umpan dan Ball Recovery
Statistik menunjukkan Pedri bukan cuma fit, tapi jadi pusat permainan. Menurut AS, dia:
- Memimpin ball recovery di La Liga dengan 227 kali
- 69 kali recovery dilakukan di area lawan (lumayan horor buat tim lawan)
- Umpan sukses ke area lawan: 1.013
- Umpan ke sepertiga akhir: 547
- Konversi tembakan: 28,57%
- Akurasi tembakan: 71,43%
Bahkan hanya Pau Cubarsí yang menyentuh bola lebih banyak darinya musim ini di La Liga.
Peran Baru, Level Baru: Dari No. 10 ke Double Pivot
Biasanya Pedri main sebagai gelandang serang (no.10) atau advanced 8. Tapi musim ini, dia sering dimainkan lebih dalam dalam formasi 4-2-3-1 ala Flick. Hasilnya? Semua statistik bertahan naik tajam:
- 30 tekel sukses di La Liga
- 23 tekel tambahan di Liga Champions
- Intersepsi naik, duel menang naik, bahkan rambutnya juga masih rapi

Masa Depan Cerah: Menuju Ballon d’Or?
Masih 22 tahun dan sudah tampil kayak pemain veteran. Gelandang sekomplit ini bukan cuma bikin fans Barcelona sumringah, tapi juga bikin pesaing geleng-geleng. Bahkan Cadena SER menyebut Pedri kini melampaui seluruh gelandang La Liga dalam berbagai metrik performa.
“Dia adalah pengatur tempo tim, penghancur pressing lawan, dan pencipta peluang terbaik kami,” ujar Guillermo Marcos dari Eurosport.
Pedri bukan cuma jantung permainan, tapi juga paru-paru dan otaknya. Dan siapa tahu? Tahun depan kita lihat dia naik ke panggung Ballon d’Or, semoga nggak tersandung kabel mic.

Dari Rehabilitasi ke Reinkarnasi
Perjalanan Pedri bukan sekadar comeback, tapi level-up. Dari bocah yang sering absen jadi pemain kunci Barcelona yang main terus sampe kita capek ngetik statistiknya. Sekarang, dia bukan hanya simbol harapan baru Blaugrana, tapi juga bukti bahwa pemain cerdas dan berdedikasi bisa melawan nasib.
Kalau kamu suka gaya main Pedri yang elegan tapi ngotot, jangan lupa mampir ke BolaBanter.com buat update berita sepak bola terbaru dan segar kayak es teh manis habis futsal. Follow juga Instagram kami di @bolabanterdotcom buat konten lucu, prediksi score, dan gosip transfer yang kadang lebih dramatis dari sinetron.
Sumber: