Bournemouth memetik kemenangan manis atas Tottenham Hotspur dalam laga lanjutan Premier League dengan skor tipis 1-0. Gol semata wayang datang dari kepala pemain muda mereka, Dean Huijsen, yang dengan dingin menyarangkan bola ke gawang Spurs. Bagi Tottenham, kekalahan ini menjadi malam suram di Vitality Stadium, sementara bagi The Cherries, hasil ini menjadi langkah besar menuju papan atas klasemen.
Dean Huijsen dan Gol Bersejarahnya
Di menit ke-17, momen penting tercipta. Dari sepak pojok yang diambil Marcus Tavernier, Huijsen, yang setinggi 1,96 meter (6 ft 5 in), dengan sigap melepaskan sundulan ke arah tiang jauh. Gol ini tidak hanya memastikan kemenangan Bournemouth, tapi juga mencatatkan Huijsen sebagai pencetak gol termuda klub dalam sejarah Premier League.
Bagi penggemar sepak bola, ini bukan sekadar gol. Ini adalah simbol dari potensi muda yang siap mewarnai panggung Premier League. Namun, entah bagaimana, Tottenham sepertinya lupa bahwa remaja bertubuh jangkung biasanya menjadi ancaman serius di set piece.
Bournemouth Menghancurkan Spurs dengan Intensitas
Andoni Iraola, manajer Bournemouth, tampak sangat puas dengan performa anak asuhnya. Dalam wawancara usai laga, ia mengakui bahwa intensitas yang ditunjukkan timnya membuat Tottenham kewalahan.
“Defensif kami sangat solid. Semua pemain belakang bermain sangat baik, dan itu membuat saya bangga,” ujar Iraola kepada Amazon Prime. Tapi dengan sedikit humor ia menambahkan, “Namun, saya mulai khawatir karena kami sering membuang peluang. Rasanya seperti kami ingin membuat pendukung deg-degan hingga peluit akhir.”
Fakta menarik lainnya, Bournemouth menjadi salah satu tim yang kerap membuat tim besar keok di kandang mereka. Arsenal? Tumbang. Manchester City? Sama nasibnya. Dan sekarang, Spurs masuk daftar itu juga.
Masalah di Lini Belakang Tottenham
Tottenham datang dengan krisis pemain bertahan. Cedera yang dialami Ben Davies membuat mereka hanya memiliki satu bek tengah yang fit. Situasi ini, yang lebih cocok disebut sebagai “defensif darurat,” membuka peluang besar bagi Bournemouth untuk terus menekan sepanjang pertandingan. Bahkan, tiga gol sempat dianulir karena offside, dua untuk Bournemouth dan satu untuk Tottenham.
Laga ini menjadi pengingat bahwa sepak bola bukan hanya soal skor, tapi juga kisah di baliknya. Untuk kalian yang ingin tetap update dengan drama dan aksi terbaru di dunia sepak bola, kunjungi BolaBanter.com dan follow Instagram kami di @bolabanterdotcom. Di sana, kamu bisa mendapatkan berita terhangat, statistik seru, dan tentu saja meme sepak bola yang bikin ngakak.
Ange Postecoglou Kalah Lagi di Vitality Stadium
Ini bukan pertama kalinya manajer top seperti Ange Postecoglou merasakan pahitnya kalah di Vitality Stadium. Sebelumnya, manajer sekelas Mikel Arteta dan Pep Guardiola juga mengalami hal serupa. Mungkin stadion ini diam-diam memiliki aura mistis yang membuat tim besar kehilangan sentuhan magisnya.
Harapan
Kemenangan ini membawa Bournemouth naik ke peringkat sembilan, meninggalkan Tottenham di posisi sepuluh. Namun, Iraola tetap membumi. Ia menyatakan bahwa target musim ini adalah memperbaiki pencapaian musim lalu dengan raihan poin lebih dari 48.
Dengan dua kemenangan beruntun, apakah Bournemouth akan terus melanjutkan tren positif ini? Ataukah keberuntungan mereka akan segera habis? Yang pasti, laga berikutnya akan menarik untuk dinantikan.
Sumber: