Perubahan besar sedang berlangsung dalam skuad Real Madrid terbaru setelah kedatangan Xabi Alonso sebagai pelatih kepala. Meski pertandingan debutnya melawan Al-Hilal berakhir imbang, Alonso membawa semangat dan pendekatan taktis baru yang menjanjikan. Namun, demi mengembalikan dominasi di kancah dunia, ia harus melakukan banyak penyesuaian penting, dari mengatur formasi hingga membangkitkan performa Vinicius Jr dan Jude Bellingham. Artikel ini membahas fokus-fokus utama yang wajib diselesaikan Alonso untuk membentuk kembali identitas Real Madrid terbaru.
Formasi Real Madrid Perlu Kejelasan
Xabi Alonso dikenal sebagai pelatih yang mengandalkan skema tiga bek, seperti yang ia terapkan saat membawa Bayer Leverkusen menjuarai Bundesliga 2023/2024 tanpa kekalahan. Namun, skuad Real Madrid terbaru tidak dirancang untuk sistem tersebut. Saat menghadapi Al-Hilal, tim mencoba formasi 4-3-3 lalu berubah menjadi 3-4-3, tapi keduanya belum berjalan mulus.

Dalam era modern, formasi bukanlah segalanya. Yang penting adalah prinsip dasar seperti penguasaan bola dan tekanan tinggi. Alonso perlu menetapkan sistem utama agar para pemain memahami peran dan zona mereka di lapangan.
Peran Trent Alexander-Arnold Masih Belum Jelas
Transfer Trent Alexander-Arnold dari Liverpool ke Madrid adalah keputusan besar. Menurut laporan dari Marca, Trent telah belajar bahasa Spanyol dan menolak kontrak baru dari Liverpool demi bergabung ke Bernabeu. Namun, debutnya tidak berjalan mulus dan masih menjadi perdebatan.

Xabi Alonso hanya berkata, “Ia berkembang dari kurang baik menjadi lebih baik.” Hal ini menunjukkan belum ada kepercayaan penuh dari sang pelatih. Trent sangat efektif sebagai wing-back dengan cover di belakang, tapi punya kelemahan jika dimainkan sebagai bek kanan murni, terutama tanpa gelandang bertahan seperti Fabinho untuk menutupi ruang.
Vinicius Jr Harus Kembali Bersinar
Penurunan performa Vinicius Jr menjadi sorotan. Setelah kalah dari Rodri dalam perburuan Ballon d’Or 2024, Vinicius berkata, “Akan kulakukan sepuluh kali kalau perlu. Mereka belum siap.” Namun, statistik dari WhoScored menunjukkan penurunan dalam jumlah dribble sukses dan kontribusi golnya.

Ia juga belum menemukan kecocokan dengan Kylian Mbappé, rekrutan anyar yang disebut oleh AS sebagai “wajah baru Galacticos”. Kombinasi keduanya belum menyatu. Alonso perlu menyusun pola serangan yang bisa memberi ruang bagi Vinicius untuk mengekspresikan diri kembali.
Yang Harus Dibenahi Xabi Alonso
Berikut ini beberapa fokus pembenahan dari Real Madrid terbaru yang perlu segera diselesaikan Xabi Alonso:
1. Bawa Kembali Peran Jude Bellingham
Jude Bellingham sempat bersinar di awal musim lalu dengan torehan 23 gol. Namun di paruh kedua musim, performanya menurun. Ia sering terlihat frustrasi dan kehilangan koneksi dengan rekan setimnya, terutama Vinicius. Menurut The Athletic, Bellingham lebih efektif dimainkan lebih ke depan, bukan sebagai gelandang bertahan. Alonso harus menetapkan posisi idealnya agar pemain ini bisa kembali maksimal.

2. Atur Ulang Komposisi Bek Tengah
Madrid saat ini kekurangan bek tengah fit. Antonio Rüdiger masih berkutat dengan cedera, Éder Militão sudah dua kali mengalami cedera ACL. Satu-satunya bek andal saat ini adalah Dean Huijsen, rekrutan dari Bournemouth yang tampil baik meski minim pengalaman. Alonso harus segera memilih antara mempercayai pemain muda atau mencari solusi darurat dari posisi lain, seperti Aurélien Tchouaméni yang sempat dicoba sebagai bek tengah.
3. Bangun Koneksi Mbappé dan Vini Jr
Kombinasi Mbappé dan Vinicius Jr sejauh ini belum berjalan. Menurut analisis dari Opta Analyst, keduanya cenderung mengisi ruang yang sama di sisi kiri lapangan. Alonso harus mencari pola yang bisa menyeimbangkan keduanya agar bisa menciptakan peluang tanpa saling tumpang tindih.
Komunikasi Juga Jadi Kunci
Carlo Ancelotti berhasil menjaga stabilitas klub bukan hanya lewat taktik, tapi juga komunikasi. Ia tahu kapan harus memuji dan kapan harus memberi tekanan. Alonso harus belajar dari itu. Menurut GOAL, Real Madrid adalah klub yang hidup dari “aura”, tekanan publik, dan ekspektasi tinggi.
Ucapan seperti “proses” dan “butuh waktu” mungkin masuk akal di tempat lain, tapi tidak di Bernabeu. Lawan berikutnya di Piala Dunia Antarklub, Pachuca, bisa menjadi kesempatan Alonso untuk membuktikan bahwa tim ini berada di jalur yang benar.
Apa yang Bisa Ditunggu dari Real Madrid Terbaru
Era baru Real Madrid di bawah Alonso masih berada di tahap awal, namun waktu tidak berpihak pada pelatih manapun di Madrid. Alonso memiliki latar belakang kuat sebagai mantan pemain dan pelatih sukses, namun semua itu tidak akan cukup jika tidak dibarengi dengan hasil cepat.

Jika ia bisa menyatukan skuad, menetapkan sistem bermain yang jelas, dan membangkitkan kembali performa individu seperti Vinicius dan Bellingham, maka bukan tak mungkin Madrid akan kembali menguasai Eropa. Namun jika gagal? Fans Santiago Bernabéu jarang memberi kesempatan kedua.
Komedi Real Madrid Terbaru
Dengan semua perubahan yang terjadi di Real Madrid terbaru, fans Madrid bisa dibilang seperti jomblo yang baru ditinggal pacar lama tapi sudah langsung dijodohkan sama mantan gebetan, deg-degan, bingung, tapi tetap berharap. Xabi Alonso, yang dulunya dielu-elukan sebagai anak emas Bernabeu, kini harus membuktikan kalau dia bukan sekadar legenda masa lalu yang dibawa balik cuma buat nostalgia.
Dan ngomong-ngomong nostalgia, performa Vinicius akhir-akhir ini malah bikin fans bertanya-tanya, ini Vini yang asli, atau impostor dari serial Among Us? Sementara itu, Trent Alexander-Arnold masih mencari posisi yang pas di Madrid, mungkin lebih cepat dia nemu tempat duduk kosong di MRT Jakarta jam pulang kerja ketimbang nemu formasi yang cocok di lapangan.
Tapi ya begitulah Madrid. Bahkan ketika tidak menang, drama tetap ada. Dan kita semua tahu, Real Madrid tanpa drama itu ibarat El Clasico tanpa kartu merah, tidak lengkap!