Ansu Fati resmi gabung ke AS Monaco untuk musim 2025 sebagai pemain pinjaman dari Barcelona. Transfer ini menandai babak baru dalam perjalanan karier sang winger muda yang sempat disebut sebagai penerus Lionel Messi di Camp Nou. Barcelona pinjamkan Fati ke klub Ligue 1 itu setelah kesepakatan panjang yang akhirnya menemui titik terang. Transfer Ansu Fati ke Monaco menjadi topik hangat di bursa transfer musim panas ini karena berkaitan erat dengan strategi finansial Blaugrana.
Profil Ansu Fati dan Kariernya di Barcelona
- Nama lengkap: Anssumane Fati Vieira
- Lahir: 31 Oktober 2002
- Kebangsaan: Spanyol (lahir di Guinea-Bissau)
- Posisi: Winger kiri
- Klub asal: FC Barcelona
- Usia saat ini: 22 tahun
Ansu Fati mencuri perhatian dunia saat menjadi pencetak gol termuda Barcelona di Liga Champions pada usia 17 tahun 40 hari. Ia juga menjadi pemain termuda yang memakai nomor punggung 10 setelah Lionel Messi meninggalkan klub pada 2021. Sayangnya, karier Fati mulai meredup akibat cedera lutut parah pada November 2020, yang membuatnya absen panjang dan kehilangan momentum.
Detail Transfer Ansu Fati Monaco
1. Status dan durasi peminjaman
Barcelona pinjamkan Fati ke Monaco untuk musim penuh 2025/2026. Transfer Ansu Fati ini bersifat loan dengan opsi pembelian permanen senilai €11 juta, dan Barca menyisipkan opsi pembelian kembali (buy-back clause) sebesar €28 juta, seperti dilaporkan oleh Cadena SER.
2. Perpanjangan kontrak sebelum berangkat
Sebelum terbang ke Prancis, Ansu Fati memperpanjang kontraknya bersama Blaugrana hingga 2028. Menurut laporan yang sama, langkah ini diambil demi menjaga nilai pasar sang pemain dan kepatuhan Barcelona terhadap regulasi Financial Fair Play.
3. Gaji ditanggung penuh oleh Monaco
Barcelona sempat menolak tawaran awal dari Monaco, namun akhirnya menerima skema pinjaman setelah klub Prancis itu bersedia menanggung 100 persen gaji Fati yang mencapai €268.000 per pekan atau sekitar Rp5 miliar. Informasi ini dikonfirmasi oleh Marca melalui DetikSport.
Alasan Barcelona Pinjamkan Fati ke Monaco
Transfer Ansu Fati ini bukan semata-mata karena performa. Ada beberapa faktor yang membuat Barcelona memilih meminjamkan sang winger ke luar negeri:
- Masalah kebugaran
Setelah cedera, performa Fati tak lagi stabil. Ia juga gagal tampil optimal saat dipinjamkan ke Brighton & Hove Albion pada musim 2023/2024, di mana ia hanya mencetak dua gol dari 19 penampilan. - Minimnya menit bermain
Di bawah pelatih anyar Hansi Flick, Fati tidak masuk dalam rencana utama. Ia jarang dimainkan dalam uji coba dan pramusim, membuat kepercayaan dirinya makin goyah. - Beban gaji dan keuangan klub
Dengan kepergian Fati, Barcelona bisa mengurangi tekanan dalam neraca keuangan. Pengurangan beban gaji membuka ruang untuk mendatangkan pemain baru, termasuk target seperti Marcus Rashford dari Manchester United, menurut Goal.com.
Peluang Ansu Fati Bangkit di Ligue 1
Monaco bukan sekadar tempat pelarian, tapi bisa jadi panggung baru bagi kebangkitan Ansu Fati. Ligue 1 dikenal sebagai liga yang kompetitif tapi tak seketat LaLiga atau Premier League, membuat pemain muda lebih mudah berkembang.
Dengan pramusim yang dimulai 1 Juli, Fati akan langsung bergabung dalam skuad utama Monaco. Jika mampu mengulang performa gemilang seperti awal kariernya di Camp Nou, bukan tidak mungkin Monaco mengaktifkan opsi pembelian di akhir musim.
Kutipan dan Reaksi Publik
Meskipun tak ada pernyataan langsung dari Fati dalam proses ini, banyak media menyoroti bagaimana proses ini menjadi win-win solution. Mundo Deportivo menuliskan:
“Fati expected to travel to Monaco on either Wednesday or Thursday, with a medical scheduled for this week.”
Sementara pihak Barcelona belum memberikan komentar resmi, keputusan ini diyakini sebagai bagian dari rencana jangka panjang demi menjaga keseimbangan antara regenerasi dan stabilitas finansial klub.
Apakah Fati Masih Layak Disebut Titisan Messi
Julukan “titisan Messi” memang melekat sejak awal karier Ansu Fati. Namun seperti banyak pemain muda lainnya, beban ekspektasi kerap menjadi bumerang. Karier Fati bukan gagal, hanya tertunda.
Jika ia berhasil tampil apik di Ligue 1, bukan tidak mungkin ia kembali mengenakan seragam Barcelona suatu hari nanti dan benar-benar mewujudkan potensi besarnya.
Masa Depan Masih Panjang dan Penuh Teka-teki
Transfer Ansu Fati ini menunjukkan bahwa perjalanan karier pemain muda tak selalu lurus seperti garis lurus di peta strategi pelatih. Ada liku-liku, tikungan tajam, bahkan jalan buntu yang harus dilalui. Tapi siapa tahu, jalan menuju Stade Louis II justru membuka gerbang menuju kebangkitan Fati.
Toh, dalam dunia sepak bola, seperti kata komentator legendaris:
“The boy’s got magic in his feet. He just needs the right stage to dance.”
Dan kalau pun Monaco tak jadi membeli Fati secara permanen, setidaknya dia bisa bilang ke cucunya nanti, “Kakek pernah digaji 5 miliar seminggu cuma buat lari-lari di Prancis.”