3 Alasan Ruben Amorim Bisa Dipecat Usai Kekalahan Brentford

Manchester United kembali gagal meraih hasil positif setelah mengalami kekalahan 3-1 dari Brentford di Premier League. Laga ini kembali menyoroti tekanan yang dihadapi Ruben Amorim sejak ditunjuk sebagai pelatih pada November 2024. Kegagalan mempertahankan momentum kemenangan, pilihan formasi yang dipertanyakan, serta performa pemain yang menurun, membuat masa depan pelatih asal Portugal ini di Old Trafford semakin diragukan.

Brentford vs Manchester United Ruben Amorim_Bola Banter_

Kekalahan Brentford Menjadi Bukti Kerapuhan United

Dalam pertandingan di Gtech Community Stadium, Brentford berhasil unggul cepat melalui dua gol dari Igor Thiago hanya dalam 20 menit. United sempat memperkecil ketertinggalan lewat gol perdana Benjamin Sesko di klub ini, namun momentum itu tidak bertahan lama karena Bruno Fernandes gagal mengeksekusi penalti pada menit ke-76, dan Mathias Jensen menutup kemenangan tuan rumah di injury time.

Brentford vs Manchester United-Bola Banter

Laga ini memperlihatkan bahwa United gagal menghadapi transisi cepat Brentford, khususnya di lini tengah. Amorim tetap bersikeras menggunakan formasi 3-4-2-1, sehingga dua gelandang bertahan sering kalah jumlah menghadapi tiga gelandang lawan. Pergantian pemain seperti Kobbie Mainoo, Mason Mount, dan Joshua Zirkzee tidak mampu mengubah jalannya laga karena posisi pemain sayap yang tidak sesuai dengan sistem. Bahkan Alisson Becker tampil heroik, tetapi pertahanan yang rapuh membuat United kebobolan gol cepat.

Statistik Brentford vs Manchester United-Bola Banter

“Kami bekerja pada hal ini selama latihan, tapi dalam pertandingan mereka gagal mengeksekusi. Kami bisa mengendalikan permainan, tapi ketika segala hal… penalti, pelanggaran sebelum gol pertama… semua melawan kami, kami perlu lebih banyak karakter untuk mengontrol dan menenangkan permainan.” – Ruben Amorim The Guardian

Ruben Amorim_Bola Banter_

Kekalahan ini sekaligus memperpanjang catatan United yang belum pernah menang beruntun di Premier League sejak masa jabatan Ruben Amorim dan menunjukkan ketidakmampuan tim mengatasi tekanan awal pertandingan.

3 Alasan Utama Mengapa Masa Depan Ruben Amorim Diragukan

1. Hasil Buruk dan Statistik Mengkhawatirkan

Selama memimpin Manchester United, Ruben Amorim telah menukangi 33 pertandingan Premier League dengan catatan 9 kemenangan, 7 imbang, dan 17 kekalahan. Tim hanya mencetak 39 gol dan kebobolan 53, sehingga menghasilkan selisih gol minus 14. Persentase kemenangan mencapai 27,2% dengan persentase kekalahan 51,5%. Poin per pertandingan (PPG) United di bawah Amorim hanya 1,03, jauh lebih rendah dibanding mantan pelatih United pasca-Sir Alex Ferguson, termasuk David Moyes (1,67 PPG), Louis van Gaal (1,78 PPG), dan Jose Mourinho (1,89 PPG) Teamtalk.

Ruben Amorim sacked?-Bola Banter

Tidak hanya itu, sejak kepemimpinan Ruben Amorim, United telah kebobolan gol pertama terbanyak di liga, yaitu 21 kali. Kekalahan melawan Brentford juga membuat United gagal meraih kemenangan beruntun di liga. Statistik ini jelas menjadi tanda bahwa performa tim di bawah pelatih asal Portugal ini jauh dari kata stabil.

Ruben Amorim Premier League-Bola Banter

“Saya tidak pernah khawatir soal pekerjaan saya – saya bukan tipe orang seperti itu. Saya akan melakukan yang terbaik setiap menit di sini.” – Ruben Amorim BBC

2. Formasi dan Pemilihan Pemain yang Kontroversial

Amorim terus menggunakan formasi 3-4-2-1 meski terlihat banyak pemain kesulitan beradaptasi. Beberapa masalah utama mencakup:

  • Dua gelandang bertahan kalah jumlah menghadapi tiga gelandang lawan
  • Altay Bayindir tetap dipercaya di bawah mistar meski performa buruk
  • Pemain muda berbakat seperti Kobbie Mainoo jarang dimainkan dan bisa saja pindah ke klub top lain
Altay Bayindir Brentford vs Manchester United-Bola Banter

“Ketika kita menang, itu bukan sistem; ketika kita kalah, itu sistem. Saya paham. Masalahnya lebih ke kami bermain sesuai keinginan lawan, bukan cara kami ingin bermain.” – Ruben Amorim BBC

Pendekatan kaku ini membuat United sering kalah dalam transisi cepat dan kehilangan kendali di lini tengah, seperti terlihat jelas saat menghadapi Brentford.

3. Gagal Memaksimalkan Potensi Pemain

Performa pemain kunci di bawah Ruben Amorim juga menjadi sorotan. Bruno Fernandes, yang dikenal sebagai salah satu gelandang serang terbaik, ditempatkan terlalu dalam, sehingga kontribusinya menurun drastis. Pada pertandingan melawan Brentford, Fernandes hanya menyelesaikan 78% passing, satu key pass, dan empat clearance.

Selain itu, trio baru senilai £200 juta – Bryan Mbeumo, Benjamin Sesko, dan Matheus Cunha – baru mencatat dua assist/gol dalam enam pertandingan pembuka, jauh di bawah performa mereka musim sebelumnya di klub lama masing-masing.

Bryan Mbeumo, Ruben Amorim, Matheus Cunha-Bola Banter

“Kinerja kami tidak cukup baik, tapi akan tidak adil jika semua salah disalahkan pada manajer. Para pemain di lapangan juga harus bertanggung jawab.” – Matthijs de Ligt BBC

Hal ini menegaskan bahwa kegagalan bukan hanya soal formasi, melainkan juga kemampuan Ruben Amorim dalam memaksimalkan potensi pemain di skuadnya.

3 Kandidat Pengganti Potensial Ruben Amorim

Jika manajemen Manchester United memutuskan untuk mengambil langkah drastis, tiga nama muncul sebagai kandidat pengganti:

1. Gareth Southgate

Ruben Amorim & Gareth Southgate-Bola Banter
  • Mantan manajer timnas Inggris, dikenal sebagai spesialis manajemen pemain
  • Belum menukangi klub domestik sejak 2009 (Middlesbrough, degradasi)
  • Membawa Inggris ke dua final besar, namun gaya bermainnya tidak selalu atraktif
  • Minority owner Sir Jim Ratcliffe pernah menghubungi Southgate namun ia belum ingin kembali ke klub (Teamtalk)

2. Oliver Glasner

Oliver Glasner-Bola Banter
  • Manajer Crystal Palace, membawa klub meraih FA Cup pertama musim lalu
  • Timnya efektif dalam transisi cepat dan counter-attack, tapi tidak menonjol dalam permainan menyerang “front-foot”
  • Palace duduk di posisi kedua Premier League awal musim ini

3. Andoni Iraola

Andoni Iraola-Bola Banter
BOURNEMOUTH, ENGLAND – SEPTEMBER 21: Head Coach Andoni Iraola of Bournemouth during the Premier League match between Bournemouth and Newcastle United at Vitality Stadium on September 21, 2025 in Bournemouth, England. (Photo by Robin Jones – AFC Bournemouth/AFC Bournemouth via Getty Images)
  • Manajer Bournemouth, timnya duduk di peringkat kelima Premier League awal musim ini
  • Dikenal adaptif dan mampu mengubah formasi sesuai lawan
  • Bermain dengan sistem back-four yang cocok untuk skuad United saat ini
  • Memiliki performa impresif termasuk kemenangan 1-0 atas Spurs dengan dominasi peluang 4-5 gol

“Amorim terlalu keras kepala dengan apa yang ia coba lakukan, itu bisa menjadi kehancurannya di kemudian hari. Pemilik bisa mendukungnya, tapi pada akhirnya ini tidak berhasil.” – Micah Richards
“Ruben Amorim berada di bawah tekanan besar… dia sangat beruntung masih di pekerjaan ini.” – Alan Shearer
“Persentase kemenangan hanya 1% lebih tinggi dari Graham Potter yang sudah dipecat. Bagaimana dia masih tetap di pekerjaan ini?” – Martin Keown

Dampak Kekalahan Brentford Terhadap Masa Depan Ruben Amorim

Kekalahan dari Brentford menunjukkan bahwa United belum mampu mengatasi kelemahan yang sama sejak awal kepemimpinan Ruben Amorim. Masalah transisi cepat, pemilihan pemain, serta ketidakmampuan mengeksekusi strategi yang sudah dilatih menjadi fokus kritik. Bahkan dukungan dari manajemen dan pemain senior seperti Matthijs de Ligt tidak cukup untuk menutupi ketidakstabilan performa tim.

Ruben Amorim apakah akan dipecat?-Bola Banter

Bagaimana United Bisa Bangkit

Untuk memperbaiki keadaan, United harus:

  • Mempertimbangkan adaptasi formasi yang lebih fleksibel
  • Memberikan kesempatan lebih banyak pada pemain muda potensial
  • Memaksimalkan peran pemain kunci seperti Bruno Fernandes di posisi yang tepat
  • Menilai efektivitas pelatih dalam menghadapi lawan yang bermain cepat dan agresif

Jika langkah-langkah ini tidak berhasil, tekanan pada Ruben Amorim akan semakin meningkat dan kemungkinan pergantian manajer akan menjadi isu utama dalam beberapa pekan ke depan.