Gonzalo Garcia, Satu Lagi Korban Xabi Alonso

Keputusan Gonzalo Garcia untuk mempertimbangkan jalan keluar dari Real Madrid memperlihatkan bagaimana dinamika internal klub dapat menahan perkembangan seorang pemain muda berbakat. Situasi ini semakin menarik perhatian karena nama Gonzalo Garcia sebelumnya melesat berkat performanya yang sensasional dalam ajang Club World Cup. Namun, sejak Xabi Alonso mengambil alih dan menetapkan rotasi baru, perjalanan Garcia berubah menjadi rumit. Melalui laporan dari Telegrafi dan Goal, ketegangan ini mulai terlihat jelas, terutama setelah sang pemain hanya mendapat sedikit kesempatan untuk menunjukkan kualitasnya.

Minimnya menit bermain membuat ambisinya menuju Piala Dunia 2026 terancam. Real Madrid juga sedang mempertimbangkan arah masa depannya, sementara klub-klub besar dari Premier League mulai mengantre untuk mengajukan tawaran. Semua kondisi tersebut mempertegas adanya masalah yang belum terselesaikan antara sang striker muda dan Xabi Alonso.

Kronologi Situasi yang Membuat Gonzalo Garcia Resah

Perjalanan Gonzalo Garcia tidak selalu berjalan mulus meskipun ia adalah lulusan akademi Madrid yang bersinar. Berikut beberapa aspek penting yang membentuk ketidakpuasannya.

1. Ledakan Performa yang Tidak Berbuah Kepercayaan

  • Top skor Club World Cup
    Pada turnamen tersebut, Garcia memulai semua pertandingan dan mencetak empat gol serta satu assist. Performa itu diulas dalam laporan Goal dengan kalimat
    the 21-year-old started all six games, scored four goals, and produced one assist to finish as the tournament’s top scorer“.
  • Kesuksesan ini membuat pihak klub mengakhiri pencarian target man baru. Kontraknya bahkan diperpanjang hingga 2030.
Gonzalo Garcia_Bola Banter_Club World Cup

2. Minim Menit Bermain Musim Ini

Sayangnya, setelah kembali dari turnamen tersebut, kesempatan Garcia untuk tampil justru merosot tajam. Laporan menyebut ia hanya mendapat sekitar 100 menit bermain dari 10 pertandingan awal yang dipimpin Xabi Alonso. Sementara itu, Mbappé tampil luar biasa dengan 14 gol, membuat Garcia sulit menemukan ruang.

3. Persaingan Internal yang Tidak Seimbang

Situasi di lini depan Madrid ikut memperburuk posisi Gonzalo Garcia. Dengan rencana peminjaman Endrick ke Lyon akibat minimnya menit bermain, peluang rotasi justru makin mengerucut. Garcia melihat bahwa jika pemain selevel Endrick saja harus dipinjamkan, maka ruang untuk dirinya di skuat utama semakin tidak realistis.

Gonzalo Garcia_Bola Banter_Endrick & Xabi Alonso

4. Keinginan Mengejar Piala Dunia 2026

Demi peluang untuk masuk skuad Spanyol di Piala Dunia 2026, Garcia ingin lebih banyak tampil. Laporan Telegrafi menuliskan bahwa sang pemain dan lingkarannya merasa ia “underestimated by coach Xabi Alonso” setelah minimnya kesempatan meski tampil impresif sebelumnya.

Keinginan kuat ini mendorongnya mempertimbangkan opsi peminjaman atau transfer permanen agar tidak stagnan dalam kariernya.

Kisruh Internal antara Gonzalo Garcia dan Xabi Alonso

Sumber konflik tidak hanya berasal dari menit bermain yang minim. Dalam laporan Telegrafi, lingkungan Garcia menggambarkan bahwa sang pemain merasa disalahpahami dan diabaikan oleh staf pelatih.

Beberapa faktor penyebab memanasnya hubungan keduanya antara lain sebagai berikut:

1. Rotasi Alonso Tidak Menguntungkan Bagi Pemain Muda

Xabi Alonso datang dengan struktur taktik yang mengutamakan pemain-pemain berpengalaman dan dalam performa terbaik. Hal tersebut terlihat jelas dari prioritas terhadap Mbappé dan Rodrygo, membuat pemain seperti Garcia lebih sering duduk di bangku cadangan.

2. Perasaan Tidak Dihargai

Menurut laporan tersebut, performa luar biasa di Club World Cup seharusnya menjadi tiket baginya untuk mendapatkan peran lebih besar. Namun, hal itu tidak terjadi sehingga sang pemain merasa diremehkan. Lingkungannya menganggap keputusan Alonso tidak mencerminkan apresiasi atas kontribusinya.

Gonzalo Garcia_Bola Banter_Xabi Alonso

3. Perbedaan Visi antara Pemain dan Pelatih

Di saat Garcia ingin mendapatkan menit bermain konsisten demi perkembangan karier, Alonso justru melihatnya sebagai bagian rotasi yang tidak harus selalu tampil.
Goal menyebutkan bahwa “the former Bayer Leverkusen coach sees Gonzalo as a crucial jigsaw of Madrid’s rotational puzzle“, menunjukkan betapa Alonso ingin menahannya meski tidak memberi menit bermain reguler.

Klub-Klub yang Mulai Mengincar Gonzalo Garcia

Ketidakpuasan Garcia dan situasi pelik di internal Madrid menarik banyak minat dari klub Eropa, terutama Premier League. Laporan yang dikutip dari GetFootballNewsSpain menyebut tiga klub Inggris telah melakukan kontak awal.

Gonzalo Garcia_Bola Banter_Sunderland & Wolverhampton

1. Sunderland

  • Menilai Garcia memiliki potensi untuk menjadi penyerang masa depan.
  • Siap menawarkan sekitar 20 juta euro.
  • Tertarik pada fisik dan kecepatan Garcia yang cocok untuk intensitas EPL.

2. Aston Villa

  • Disebut sebagai klub yang menjadikannya target prioritas untuk memperkuat lini serang.
  • Laporan Yahoo Sports menuliskan bahwa Villa melihat Garcia sebagai proyek jangka panjang.

3. Wolverhampton

  • Profil Garcia dianggap sesuai dengan gaya permainan Wolves.
  • Klub ini sudah lama mencari striker dengan postur dan gaya bermain serupa.

Minat dari luar Inggris juga muncul dari Juventus, PSG, West Ham dan Real Sociedad, menurut laporan Goal. Klub klub ini menilai Garcia sebagai investasi yang menjanjikan mengingat usianya yang masih 21 tahun.

Alasan Real Madrid Belum Melepas Gonzalo Garcia

Meski tawaran terus berdatangan, Madrid belum menunjukkan sikap untuk melepas sang pemain. Alonso masih ingin mempertahankannya karena beberapa alasan.

A. Madrid Melihat Potensi Jangka Panjang

Beberapa pejabat dalam manajemen meyakini bahwa Garcia belum mencapai level terbaiknya. Laporan terkait nilai jual 20 juta euro juga dianggap masih mencerminkan potensi besar sang pemain.

Gonzalo Garcia_Bola Banter_

B. Ketidakpastian Ketersediaan Skuad

Dengan jadwal padat dan risiko cedera pemain utama, Madrid menilai melepasnya pada Januari bisa menjadi keputusan yang merugikan.

C. Alonso Masih Mempercayai Kemampuan Garcia

Walaupun sering tidak dimainkan, Alonso menyebut Garcia tetap bagian dari rotasi penting. Hal ini diperjelas dalam laporan Goal yang menuliskan bahwa Alonso tidak ingin kehilangan kehadirannya sebagai bagian penting dari kedalaman skuad.

Situasi yang Makin Rumit di Bernabeu

Kasus Gonzalo Garcia semakin memperlihatkan dilema klasik antara pemain muda dengan ambisi besar dan pelatih yang memiliki rencana taktik berbeda. Pemain yang merasa dirinya siap tampil lebih banyak akan bertabrakan dengan pelatih yang memiliki skema berbeda dan perlu menjaga stabilitas tim.

Gonzalo Garcia_Bola Banter_Real madrid

Sampai titik ini, Gonzalo Garcia berada di antara dua jalan. Tetap bertahan dan berharap mendapatkan minutes yang lebih adil atau menerima tawaran dari klub yang menjanjikan peran inti. Madrid juga berada dalam situasi dilematis karena mereka menilai Garcia sebagai aset masa depan, namun juga memahami bahwa stagnasi bisa merugikan pertumbuhan sang pemain.

Apakah Gonzalo Garcia akan Benar-Benar Tinggalkan Madrid

Jika melihat seluruh data yang terkumpul, peluang Garcia untuk hengkang sangat terbuka, terutama jika ia terus merasa diabaikan oleh Alonso. Persaingan dengan Mbappé dan Endrick akan semakin ketat seiring musim berjalan. Dengan adanya tiga tawaran konkret dari Premier League dan minat klub Eropa lainnya, jalan keluar untuk mendapatkan menit bermain reguler bisa menjadi pilihan yang lebih rasional. Namun Madrid tidak akan melepasnya dengan mudah karena potensi jangka panjangnya masih dianggap sangat besar.

Pada akhirnya, keputusan akan bergantung pada apakah Alonso bersedia memberi Garcia peran lebih atau tetap menempatkannya sebagai pemain rotasi. Bila opsi kedua yang bertahan, maka kemungkinan sang pemain memilih pintu keluar makin dekat.

Arah Angin yang Belum Menentu

Kisah ini memperlihatkan betapa pemain muda seperti Gonzalo Garcia bisa tiba-tiba masuk angin gara-gara strategi pelatih dan skuad Madrid yang isinya bintang semua. Kalau situasinya begini terus, publik mungkin makin yakin Garcia hanyalah “korban berikutnya” dari era Xabi Alonso yang makin tegas memilih siapa yang dipoles dan siapa yang dipinggirkan. Setelah Vinicius dicolek, Endrick dilempar, dan Garcia yang mulai gerah, kira-kira siapa lagi korban selanjutnya?