Liverpool menunjukkan taringnya dengan kembali memuncaki klasemen Liga Premier setelah kemenangan dramatis atas Brighton. Meski babak pertama dipenuhi tekanan, semangat ‘mentality monsters’ mereka kembali berkobar di babak kedua berkat gol spektakuler dari Mohamed Salah. Pertandingan yang berlangsung ketat hingga menit ke-96 ini tak hanya mencetak rekor, tetapi juga membuktikan kekuatan mental Liverpool yang tak mudah goyah.
Brighton Unggul di Babak Pertama
Pada babak pertama, Brighton tampil mendominasi. Dengan kecepatan dan presisi yang luar biasa, lini tengah mereka, yang diisi oleh Jack Hinshelwood dan Yasin Ayari, mampu membekukan Alexis Mac Allister dan Ryan Gravenberch. Bahkan, Kaoru Mitoma tak memberi kesempatan Trent Alexander-Arnold untuk bernapas.
Gol pertama Brighton terjadi berkat operan cantik Ayari yang menemukan Kadioglu. Bermula dari operan apik ke Mitoma, yang kemudian diteruskan ke Danny Welbeck. Meski flick Welbeck meleset dari Georginio Rutter, bola justru jatuh sempurna ke Kadioglu yang mengirim tembakan keras melewati Caoimhín Kelleher, menggetarkan gawang Liverpool.
Hanya satu gol yang tercipta di babak pertama, tetapi bagi yang menyaksikan, seharusnya bisa lebih dari itu. Brighton benar-benar unggul di segala aspek, bahkan ada momen di mana Rutter nyaris menambah keunggulan jika saja tembakannya tak mengarah langsung ke Kelleher.
Transformasi Babak Kedua: Liverpool Kembali Hidup
Pelatih Liverpool, Arne Slot, mengakui bahwa babak pertama timnya tidak menunjukkan performa terbaik. “Kami tak muncul di babak pertama sama sekali,” katanya. Dengan perubahan strategi dan semangat yang lebih berapi-api, Liverpool kembali dengan energi baru.
Ibrahima Konaté harus ditarik keluar akibat cedera dan digantikan oleh Joe Gomez, yang langsung memberi dampak besar. Hanya dalam beberapa menit, Gomez punya kesempatan emas, tetapi sundulannya berhasil diselamatkan oleh kiper Brighton. Namun, Liverpool tidak berhenti di situ; serangan bertubi-tubi membuat pertahanan Brighton kalang kabut.
Gol penyama kedudukan akhirnya datang berkat umpan silang Cody Gakpo yang sedikit beruntung, melewati Jan Paul van Hecke dan Darwin Núñez, sebelum meluncur masuk ke gawang. Dengan ini, Anfield kembali bergemuruh. Tak lama kemudian, Curtis Jones dan Luis Díaz masuk ke lapangan, memberi tekanan lebih besar pada Brighton.
Gol Penentu dari Sang Raja, Mohamed Salah
Ketika Liverpool mulai dominan, momen magis Salah tiba. Dengan kecepatannya, ia menggiring bola dari sisi kanan, melewati Pervis Estupiñán sebelum melengkungkan tendangan khasnya ke sudut atas gawang. Gol tersebut tak hanya mengukuhkan posisinya di papan skor, tetapi juga membawa Liverpool unggul dua poin dari Manchester City, yang kalah di Bournemouth.
Manajer Brighton, Fabian Hürzeler, dengan nada kecewa mengakui: “Di babak kedua, kami kehilangan ketenangan dan Liverpool semakin dominan. Suasananya bising dan liar.”
Gol penentu dari Salah ini membawa Liverpool kembali ke puncak klasemen, menunjukkan bahwa meski sempat kalah dominasi, mereka tetap menjadi ‘mentality monsters’ yang sulit dikalahkan.
Sumber: