Manchester City menemukan motor barunya di lini tengah ketika Tijjani Reijnders mencetak gol dan assist pada laga debut Premier League melawan Wolves. Performa impresif ini sekaligus mengangkat Reijnders Manchester City ke sorotan utama, menggantikan kerinduan fans akan Kevin De Bruyne yang sudah hengkang.

Reijnders, gelandang asal Belanda yang direkrut dari AC Milan pada musim panas, langsung menunjukkan kualitasnya. Dengan pergerakan tanpa henti, umpan akurat, dan kemampuan mencetak gol, ia membantu City meraih kemenangan telak 4-0 di Molineux. Sejak menit awal, penampilan Reijnders Premier League perdana ini seolah menjadi jawaban atas keraguan banyak pihak terhadap regenerasi di lini tengah City.
Dari Milan ke Manchester
Tijjani Reijnders bukan sosok asing di Eropa. Ia memulai karier profesional di PEC Zwolle sebelum menanjak bersama AZ Alkmaar. Musim lalu, bersama AC Milan, ia mencatat 10 gol dan 4 assist meski klub asal Italia itu mengalami musim yang mengecewakan. Namun justru dari sanalah Manchester City melihat potensinya.

Pep Guardiola sendiri tidak segan melontarkan pujian. Dalam wawancara bersama BBC Sport, ia menyebut “He is a typical player we need in the Premier League. He is an incredible, big signing for us.” Kalimat ini menegaskan bahwa Reijnders adalah investasi jangka panjang bagi klub.
Performa Debut Reijnders di Liga Inggris
Melawan Wolves, Reijnders menunjukkan alasan mengapa City berani membayar lebih dari 40 juta poundsterling untuk jasanya. Ia bukan hanya mencetak gol, tetapi juga menjadi kreator utama. Debut Reijnders di City menjadi nyata ketika umpan chip briliannya membuka gol pertama City melalui kombinasi dengan Rico Lewis dan Erling Haaland.

Tiga menit berselang, ia sendiri mencatatkan nama di papan skor dengan tendangan akurat yang tak mampu dihentikan kiper Jose Sa. Yahoo Sports mencatat bahwa Reijnders juga terlibat langsung dalam terciptanya gol kedua dan ketiga, yang memastikan kemenangan nyaman bagi City.
Statistik yang Membuktikan
Untuk memahami betapa dominannya Reijnders di lapangan, mari kita lihat beberapa catatan statistik pada laga debutnya
- 82 sentuhan bola dengan akurasi umpan mencapai 91 persen
- 22 umpan di sepertiga akhir lapangan terbanyak kedua setelah Nico Gonzalez
- 1 gol dan 1 assist hanya dalam 45 menit pertama pertandingan

Data ini menegaskan mengapa Reijnders di Manchester City layak mendapat sorotan. Ia tidak hanya berlari tanpa lelah, tetapi juga mampu mengontrol tempo permainan.
Reijnders dan Peran Baru di City
Kehilangan Kevin De Bruyne meninggalkan lubang besar, namun Reijnders tampaknya siap mengisinya. Alan Shearer bahkan menyebut dalam Match of the Day bahwa “He was sensational, it was almost the perfect midfield performance.”

Dengan gaya box-to-box, Reijnders memadukan ketahanan fisik dengan kreativitas. Ia bisa menjemput bola di area bertahan lalu tiba-tiba muncul di kotak penalti lawan. Guardiola menegaskan bahwa ia bukan hanya gelandang bertahan tetapi juga kreator serangan, sebuah kualitas langka di Premier League.
Mengapa Wolves Tidak Berdaya
Wolves menjadi korban pertama dari kemampuan Reijnders. Mereka kesulitan mengikuti pergerakan konstan pemain asal Belanda ini. Tagar Reijnders vs Wolves bahkan ramai digunakan di media sosial karena performanya benar-benar membuat lini tengah Wolves kewalahan.
Beberapa momen penting yang menunjukkan dominasi Reijnders
- Chip pass ke Lewis yang memecah pertahanan Wolves
- Kerja sama dengan Oscar Bobb yang meluncurkan serangan balik cepat
- Pergerakan tanpa bola yang membuka ruang bagi Haaland untuk mencetak gol
Dengan atribut ini, Reijnders seakan menghadirkan sesuatu yang baru dalam skema Guardiola.
Dampak Kehadiran Reijnders untuk Skuad City
Musim lalu, absennya Rodri akibat cedera membuat Manchester City kehilangan stabilitas. Kini dengan tambahan Reijnders, mereka memiliki energi baru di lini tengah. Kombinasi dengan Haaland, Foden, dan Gonzalez memberi City kedalaman skuad yang lebih komplet.

Chris Powell bahkan menyebut “Tijjani Reijnders is the star man for me” dalam komentar di BBC Radio 5 Live. Pujian ini tentu bukan tanpa alasan mengingat kontribusinya yang langsung terasa.
Tantangan Berikutnya
Meski start yang impresif, jalan Reijnders di Premier League masih panjang. Ujian sebenarnya akan datang saat City menghadapi Tottenham, Arsenal, dan Manchester United. Kemampuan Reijnders di Premier League akan terus diuji konsistensinya ketika menghadapi lawan yang lebih tangguh.

Sebagaimana diingatkan oleh Goal, Guardiola menegaskan bahwa ini baru permulaan. “Not just today, in Palermo he played really good. He is trying to get in behind and score really pleased.” Kutipan ini memperlihatkan optimisme Pep terhadap kontribusi jangka panjang Reijnders.
Reijnders Sebagai Arsitek Baru City
Reijnders bukan hanya pencetak gol, ia adalah arsitek serangan. Dalam skuad Manchester City, Reijnders menjadi pemain yang bisa memecah kebuntuan melalui dribble, passing, maupun visi bermain. Ia juga tercatat menciptakan lebih dari 200 rangkaian serangan yang berakhir dengan percobaan tembakan selama di Serie A musim lalu.
Jika konsistensi ini berlanjut, bukan tidak mungkin Reijnders akan segera menjadi jenderal lapangan tengah baru bagi City dan mengisi kekosongan yang ditinggalkan De Bruyne.
Saatnya City Melangkah Maju
Kemenangan melawan Wolves menjadi sinyal kebangkitan setelah musim lalu dianggap mengecewakan. Reijnders bukan hanya pemain baru, ia adalah simbol era baru City. Dengan Rodri dan Foden segera kembali, lini tengah City tampak semakin berbahaya. Debut Reijnders di Manchester City pada kompetisi Premier League menjadi fondasi awal untuk narasi besar Manchester City musim ini.
Catatan Ringan untuk Mengakhiri
Jika penampilan Reijnders terus seperti ini, para fans mungkin akan segera lupa bagaimana rasanya ditinggal Kevin De Bruyne. Dan kalau Reijnders bisa bikin Haaland semakin rajin cetak gol, mungkin satu-satunya yang pusing hanya operator papan skor stadion yang capek gonta-ganti angka.