Di tengah dinamika industri sepak bola yang semakin kompleks, langkah mengejutkan datang dari Tether, perusahaan kripto terbesar di dunia. Tether baru saja mengumumkan akuisisi saham minoritas di klub raksasa Italia, Juventus. Keputusan ini sontak mengundang reaksi beragam, mulai dari optimisme terhadap masa depan finansial klub hingga skeptisisme soal stabilitas investasi berbasis aset digital.
Langkah ini sekaligus mempertegas kehadiran Tether dalam industri olahraga, setelah sebelumnya perusahaan tersebut menjadi sponsor jersey klub asal Swiss, FC Lugano. Apakah ini akan menjadi awal dari era baru integrasi kripto dalam dunia sepak bola? Mari kita kupas lebih dalam.
Tether dan Ambisi Besarnya di Dunia Kripto
Tether bukanlah nama sembarangan dalam dunia aset digital. Perusahaan ini dikenal sebagai penerbit stablecoin terbesar di dunia, yakni USDt, yang memiliki kapitalisasi pasar lebih dari $140 miliar dan digunakan oleh lebih dari 400 juta pengguna di pasar berkembang. Dengan angka yang luar biasa ini, Tether telah membangun reputasi sebagai salah satu pemain paling dominan di dunia kripto.

Menariknya, Tether dipimpin oleh dua tokoh asal Italia, Paolo Ardoino (CEO) dan Giancarlo Devasini, yang memiliki visi besar dalam memadukan teknologi digital dengan berbagai industri lain, termasuk kecerdasan buatan (AI), penambangan Bitcoin, hingga bioteknologi.
Berdasarkan laporan keuangan terbaru, Tether mengklaim telah membukukan keuntungan sebesar $5,2 miliar hanya dalam paruh pertama tahun 2024. Dengan kekuatan finansial yang demikian besar, masuk akal jika mereka mulai menjelajahi berbagai sektor baru dan kali ini, mereka memilih Juventus sebagai target investasi.
Akuisisi Saham Juventus: Pernyataan Resmi Tether
Pengumuman akuisisi saham minoritas ini disampaikan secara resmi melalui press release yang dirilis pada hari Jumat. Dalam pernyataan tersebut, Tether menegaskan bahwa langkah ini bukan sekadar investasi biasa, melainkan bagian dari strategi jangka panjang mereka.
“Tether, perusahaan terbesar di industri aset digital, mengumumkan bahwa mereka telah mengakuisisi saham minoritas di Juventus Football Club S.p.A, salah satu klub sepak bola paling sukses dan ikonik di dunia.”

Lebih lanjut, mereka menambahkan bahwa investasi ini menandai tonggak sejarah bagi Tether, yang kini semakin memperluas cakupan bisnisnya ke dunia olahraga. Ardoino, dalam pernyataannya, menyampaikan visi ambisiusnya:
“Sejalan dengan investasi strategis kami di Juve, Tether akan menjadi pelopor dalam menggabungkan teknologi baru dengan industri olahraga yang sudah mapan.”
Dengan kata lain, langkah ini tidak hanya tentang memiliki saham di klub besar, tetapi juga membuka jalan bagi kemungkinan integrasi teknologi blockchain, smart contracts, atau bahkan sistem pembayaran digital dalam industri sepak bola.
Dampak Akuisisi pada Saham Juventus
Berita akuisisi ini langsung berdampak pada pasar saham. Saham Juventus yang terdaftar di Bursa Efek Milan (Borsa Italiana) melonjak hingga 4,7% sebelum akhirnya ditutup dengan kenaikan 1,57%, berada di angka €2,531 per lembar saham.
Namun, seberapa besar saham yang dibeli oleh Tether masih menjadi tanda tanya. Juventus saat ini masih berada di bawah kendali keluarga Agnelli melalui perusahaan investasi mereka, Exor, yang memegang 64% saham klub. Pihak Exor sendiri belum memberikan komentar resmi terkait akuisisi ini.

Jika melihat kondisi keuangan Juventus dalam beberapa tahun terakhir, langkah ini bisa menjadi penyelamat. Dalam enam tahun terakhir, klub telah melakukan tiga kali cash call, mengumpulkan dana €900 juta untuk memperbaiki neraca keuangan mereka. Sayangnya, pada tahun keuangan yang berakhir 30 Juni 2024, Juventus tetap mencatat kerugian hampir €200 juta.
Juventus dan Tantangan Finansial
Juventus bukan klub sembarangan. Sebagai klub dengan gelar Serie A terbanyak, mereka pernah mendominasi sepak bola Italia selama hampir satu dekade. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, mereka mengalami berbagai masalah yang cukup serius, baik di dalam maupun di luar lapangan.
Beberapa di antaranya termasuk:
- Kasus skandal akuntansi, yang membuat klub terkena hukuman dan dilarang berkompetisi di Eropa selama musim lalu.
- Kebutuhan pendanaan yang besar, dengan total utang yang cukup mengkhawatirkan.
- Penurunan performa tim, yang menyebabkan mereka saat ini hanya berada di peringkat kelima Serie A.

Dengan kondisi seperti ini, masuknya Tether sebagai investor bisa menjadi angin segar, meskipun masih harus dilihat apakah investasi ini benar-benar akan membawa dampak positif jangka panjang.
Apakah Ini Awal Era Kripto di Sepak Bola?
Tether bukan satu-satunya perusahaan kripto yang mencoba masuk ke dunia sepak bola. Beberapa contoh lainnya termasuk:
- Socios.com, yang bekerja sama dengan berbagai klub besar untuk meluncurkan fan token.
- Binance, yang menjalin kemitraan dengan beberapa klub dan federasi sepak bola.
- Crypto.com, yang menjadi sponsor resmi untuk berbagai event olahraga besar.

Namun, tantangan tetap ada. Pasar kripto masih dikenal dengan volatilitas tinggi, dan regulasi di berbagai negara terus berubah. Tidak sedikit kasus di mana kemitraan antara perusahaan kripto dan klub sepak bola berakhir tidak sesuai harapan.
Kesimpulan
Akuisisi saham Juventus oleh Tether adalah langkah berani yang bisa menjadi game-changer bagi kedua pihak. Juventus membutuhkan stabilitas finansial, sementara Tether ingin memperluas pengaruhnya di dunia olahraga.

Namun, apakah ini benar-benar akan membawa dampak positif dalam jangka panjang? Itu masih menjadi pertanyaan besar. Yang jelas, langkah ini menandai era baru dalam hubungan antara kripto dan sepak bola, dan kita hanya bisa menunggu serta melihat bagaimana kelanjutannya.
⚽ Ingin tetap update dengan berita sepak bola terbaru? Kunjungi BolaBanter.com dan ikuti akun Instagram kami di @bolabanterdotcom untuk mendapatkan info terkini setiap hari! ⚽🔥
Sumber: