Barcelona kembali menunjukkan ambisi mereka dalam perburuan gelar La Liga musim ini dengan kemenangan tipis 1-0 atas Rayo Vallecano di Stadion Olimpiade Montjuïc, Senin (18/2) dini hari WIB. Gol semata wayang dicetak oleh Robert Lewandowski melalui titik putih pada menit ke-28, setelah VAR mengintervensi dan memberikan penalti bagi Barcelona akibat pelanggaran yang dilakukan Pathé Ciss terhadap Iñigo Martínez.
Meskipun tidak menunjukkan performa terbaik, kemenangan ini cukup bagi Blaugrana untuk merebut kembali posisi puncak klasemen La Liga dari tangan rival mereka. Namun, duel ini juga diwarnai banyak kontroversi, terutama terkait keputusan-keputusan wasit dan peran VAR yang kembali memicu perdebatan di kalangan penggemar sepak bola.
Jalannya Pertandingan
Babak Pertama: Dominasi Barcelona dan Penalti Kontroversial
Barcelona langsung tancap gas sejak menit pertama, mencoba menekan Rayo Vallecano dengan permainan cepat dan penguasaan bola tinggi. Peluang pertama hadir lewat aksi Raphinha, namun tembakannya masih bisa diblok oleh kiper Rayo, Stole Dimitrievski.
Tim asuhan Hansi Flick terus menggempur pertahanan lawan, dengan Lamine Yamal yang juga mendapat peluang emas di menit ke-18. Sayangnya, penyelesaian akhirnya masih kurang maksimal.
Gol yang dinanti akhirnya tercipta pada menit ke-28. Bermula dari sepak pojok, bola berhasil disundul oleh Iñigo Martínez, namun saat hendak menyambut bola kedua, ia dijatuhkan oleh Pathé Ciss di kotak penalti. Awalnya wasit tidak melihat adanya pelanggaran, tetapi setelah mendapat panggilan dari VAR, ia meninjau tayangan ulang dan akhirnya memberikan penalti bagi Barcelona.

Robert Lewandowski, yang menjadi algojo, sukses menjalankan tugasnya dengan sempurna. Ia mengarahkan bola ke sudut kiri bawah gawang, mengecoh Dimitrievski yang melompat ke arah sebaliknya. Skor 1-0 untuk Barcelona.
Rayo Vallecano mencoba bangkit setelah kebobolan. Mereka beberapa kali melancarkan serangan balik cepat, namun lini pertahanan Barcelona yang dikawal Ronald Araújo dan Jules Koundé mampu mengantisipasi serangan-serangan berbahaya dari tim tamu.
Babak Kedua: Tekanan Rayo Vallecano dan Solidnya Pertahanan Barça
Di babak kedua, Rayo Vallecano bermain lebih agresif. Mereka meningkatkan intensitas serangan dan mulai menekan pertahanan Barcelona. Jorge De Frutos dan Isi Palazón menjadi ancaman utama dengan beberapa percobaan tembakan dari luar kotak penalti.
Barcelona sendiri tampak kesulitan dalam menciptakan peluang berbahaya di babak kedua. Pedri dan Frenkie de Jong berusaha mengontrol tempo permainan di lini tengah, tetapi tekanan tinggi dari Rayo membuat Blaugrana sering kehilangan bola di area berbahaya.

Hansi Flick mencoba merespons dengan memasukkan Dani Olmo dan Ferran Torres untuk menambah daya gedor. Olmo sempat memiliki peluang emas di menit ke-78, namun tembakannya masih bisa diblok oleh Dimitrievski.
Di menit-menit akhir, Rayo Vallecano hampir menyamakan kedudukan melalui sundulan Jorge De Frutos, tetapi bola hanya meleset tipis di sisi gawang. Barcelona akhirnya berhasil mempertahankan keunggulan hingga peluit panjang berbunyi.
Kontroversi VAR dan Keputusan Wasit
Seperti yang sering terjadi dalam beberapa pekan terakhir, penggunaan VAR kembali menjadi sorotan utama dalam laga ini. Penalti yang diberikan kepada Barcelona memicu perdebatan, dengan beberapa pihak berpendapat bahwa kontak antara Pathé Ciss dan Iñigo Martínez tidak cukup untuk dianggap sebagai pelanggaran.

Di sisi lain, Rayo Vallecano juga merasa dirugikan oleh keputusan wasit yang tidak memberikan penalti kepada mereka di babak kedua setelah terjadi kontak antara Jules Koundé dan Isi Palazón di dalam kotak penalti. Namun, wasit tidak meninjau insiden tersebut melalui VAR, yang membuat para pemain Rayo melancarkan protes keras.
Pelatih Barcelona, Hansi Flick, menanggapi perdebatan ini dengan menyatakan dukungannya terhadap penggunaan VAR. “Kami percaya dengan teknologi ini. VAR membantu wasit mengambil keputusan yang lebih adil, meskipun saya memahami bahwa tidak semua orang akan setuju dengan setiap keputusan yang dibuat,” ujar Flick dalam konferensi pers pasca-pertandingan.
Performa Gemilang Pedri
Di tengah performa tim yang tidak terlalu dominan, Pedri kembali menunjukkan kualitasnya sebagai salah satu gelandang terbaik di dunia saat ini. Pemain berusia 21 tahun itu menjadi motor serangan Barcelona, dengan umpan-umpan cerdasnya yang sering membuka ruang bagi rekan-rekannya.

Hansi Flick pun memberikan pujian khusus untuk Pedri. “Dia adalah pemain luar biasa, dan saya sangat senang melihat perkembangannya. Kami bekerja keras untuk menjaga kondisi fisiknya agar ia bisa terus tampil maksimal,” kata pelatih asal Jerman tersebut.
Statistik Pertandingan

Barcelona Kembali ke Puncak, tetapi Masih Perlu Perbaikan
Kemenangan ini sangat penting bagi Barcelona untuk menjaga peluang juara mereka musim ini. Meskipun belum menunjukkan performa yang meyakinkan, tiga poin ini cukup untuk membawa mereka kembali ke puncak klasemen La Liga.

Namun, Flick dan timnya masih memiliki banyak pekerjaan rumah, terutama dalam meningkatkan efektivitas serangan dan menjaga stabilitas permainan sepanjang 90 menit. Dengan jadwal pertandingan yang semakin padat, Barcelona harus menemukan konsistensi jika ingin mengangkat trofi La Liga musim ini.
Sumber: