Awal yang Penuh Harapan
Borussia Dortmund dikenal sebagai klub yang sangat menghargai para mantan pemainnya. Tradisi mereka dalam memberikan kesempatan bagi mantan bintang untuk kembali sebagai bagian dari tim kepelatihan telah terlihat dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu contoh terbaru adalah penunjukan Nuri Sahin sebagai pelatih kepala pada musim panas 2024.
Sebagai mantan pemain yang pernah menjadi bagian penting dari kesuksesan Dortmund, Sahin dianggap sebagai figur yang memahami DNA klub. Pengalaman sebagai asisten pelatih di bawah Edin Terzic pun semakin menguatkan harapan bahwa ia bisa membawa Borussia Dortmund kembali ke jalur juara.

Namun, harapan tersebut sirna dalam waktu yang relatif singkat. Hanya dalam enam bulan, Sahin harus menerima kenyataan pahit: dipecat oleh klub yang begitu ia cintai.
Lantas, apa yang salah? Apakah Dortmund terlalu cepat mengambil keputusan? Atau justru ini adalah langkah yang tepat sebelum situasi semakin memburuk?
Performa Buruk yang Tak Terelakkan
Meski awalnya ada optimisme besar di sekitar Sahin, realitas di lapangan berbicara sebaliknya. Sejak awal musim 2024/2025, Borussia Dortmund tampil jauh di bawah ekspektasi.
Statistik Buruk Borussia Dortmund di Musim 2024/2025
Kompetisi | Posisi | Main | Menang | Seri | Kalah | Gol | Kebobolan | Selisih Gol | Poin |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bundesliga | 10 | 18 | 7 | 5 | 6 | 28 | 25 | +3 | 26 |
Liga Champions | 13 | 7 | 3 | 3 | 1 | 10 | 8 | +2 | 12 |
Sumber: Bundesliga, UEFA
Serangkaian kekalahan mengecewakan menambah tekanan pada Sahin. Kekalahan 2-1 dari Bologna di Liga Champions menjadi pukulan telak. Itu merupakan kekalahan keempat berturut-turut di semua kompetisi, sebuah tren yang tidak bisa diterima oleh klub sebesar Dortmund.

Selain itu, performa Dortmund di Bundesliga pun jauh dari kata meyakinkan. Hingga pekan ke-18, mereka masih tertahan di peringkat 10, sebuah posisi yang sangat tidak ideal bagi tim yang seharusnya bersaing di papan atas.
Keputusan untuk memecat Sahin akhirnya diambil setelah Dortmund hanya mampu meraih satu kemenangan dalam sembilan pertandingan terakhir.
Keputusan Sulit dari Manajemen Dortmund
Petinggi Dortmund, termasuk Lars Ricken (Direktur Olahraga) dan Carsten Cramer (Managing Director), akhirnya sepakat bahwa perubahan harus dilakukan sebelum terlambat.
“Kami sangat menghormati Nuri Sahin dan kontribusinya kepada klub, tetapi dalam situasi seperti ini, kami harus membuat keputusan yang sulit demi kepentingan tim,” ujar Lars Ricken dalam pernyataan resminya.
Sebagai langkah darurat, Dortmund menunjuk Mike Tullberg, pelatih tim U-19 mereka, sebagai pelatih sementara hingga klub menemukan pengganti permanen.
Apakah ‘Orang Dortmund’ Selalu Menjadi Jawaban?
Dalam beberapa tahun terakhir, Borussia Dortmund kerap mengandalkan figur yang memiliki hubungan kuat dengan klub untuk posisi pelatih. Sebelum Sahin, mereka juga memiliki Edin Terzic, yang juga merupakan mantan pemain dan bagian dari sistem kepelatihan Dortmund selama bertahun-tahun.

Namun, keputusan untuk terus menunjuk “orang dalam” mulai dipertanyakan. Banyak yang beranggapan bahwa Dortmund terlalu terobsesi dengan filosofi internal, padahal ada banyak pelatih berkualitas di luar sana yang bisa membawa perubahan signifikan.
“Kami mencintai klub ini dan memahami budaya Dortmund, tetapi pada akhirnya, sepak bola adalah tentang hasil,” kata seorang mantan pemain Dortmund dalam wawancara dengan Sky Sports.
Siapa Pengganti Sahin? Erik ten Hag Disebut-sebut sebagai Kandidat Utama
Dengan kursi kepelatihan kosong, spekulasi mulai bermunculan. Salah satu nama yang santer dikaitkan dengan posisi pelatih Borussia Dortmund adalah Erik ten Hag.
Pelatih asal Belanda tersebut baru saja dipecat oleh Manchester United, tetapi pengalamannya di Ajax Amsterdam dan gaya bermain menyerang yang ia usung bisa menjadi solusi bagi Dortmund.

Beberapa kandidat lain yang juga masuk dalam radar Dortmund termasuk:
- Julian Nagelsmann – Mantan pelatih Bayern Munich yang saat ini menangani Timnas Jerman.
- Oliver Glasner – Eks pelatih Eintracht Frankfurt yang sukses membawa timnya menjuarai Liga Europa.
- Sebastian Hoeness – Pelatih VfB Stuttgart yang performanya cukup mengesankan di Bundesliga musim ini.
Siapa pun yang akhirnya dipilih, satu hal yang pasti: Dortmund tidak bisa lagi mengandalkan sekadar nostalgia dan kedekatan emosional dalam memilih pelatih.
Pelajaran dari Kasus Nuri Sahin
Pemecatan Nuri Sahin menjadi pelajaran penting bagi Borussia Dortmund. Hanya karena seorang pelatih memiliki hubungan emosional dengan klub, bukan berarti ia otomatis menjadi pilihan yang tepat.

Ke depan, Dortmund harus lebih realistis dan objektif dalam mengambil keputusan. Mereka membutuhkan pelatih dengan pengalaman dan strategi yang tepat, bukan sekadar seseorang yang memahami sejarah klub.
Pertanyaannya sekarang adalah:
Apakah Dortmund akhirnya belajar dari kesalahan ini? Atau mereka akan terus mengulangi pola yang sama?
Sumber: