Chelsea di bawah asuhan Enzo Maresca awalnya menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Namun, seiring berjalannya waktu, strategi yang diterapkan justru mulai menuai kritik. Meskipun beberapa kemenangan besar sempat diraih, perubahan filosofi permainan yang diterapkan Maresca kini malah membuat tim terlihat kurang bertenaga. Akibatnya, para fans mulai mempertanyakan apakah Chelsea benar-benar berada di jalur yang tepat atau justru sedang tersesat.
Maresca dan Perubahan Filosofi Permainan
Sejak awal musim, Chelsea dikenal sebagai tim yang agresif dalam menyerang. Bahkan, mereka mampu mencetak banyak gol dan bermain dengan penuh energi. Namun, seiring waktu, Maresca tampaknya lebih fokus pada penguasaan bola daripada menciptakan peluang berbahaya. Sebagai hasilnya, Chelsea kini lebih banyak mengontrol permainan, tetapi tanpa arah yang jelas.
Lebih lanjut, Maresca beberapa kali mengkritik gaya bermain timnya sendiri, meskipun mereka berhasil menang. Contohnya, setelah kemenangan 6-2 atas Wolves, ia justru mengeluhkan kurangnya kontrol dalam permainan. Selain itu, setelah menang 4-2 melawan Brighton, ia kembali menyoroti betapa terbukanya pertahanan timnya. Akibatnya, Chelsea kini bermain dengan lebih hati-hati, tetapi justru kehilangan kreativitas di lini serang.
Dampak Perubahan Strategi Terhadap Performa Tim
Perubahan yang diterapkan Maresca tentu memiliki konsekuensi yang cukup signifikan. Jika dibandingkan dengan paruh pertama musim ini, performa Chelsea mengalami penurunan yang cukup drastis. Pada 16 pertandingan pertama, Chelsea berhasil mengumpulkan 33 poin. Namun, pada 12 pertandingan berikutnya, mereka hanya mampu meraih 15 poin.
Selain itu, penurunan juga terlihat dari jumlah gol yang diharapkan (expected goals/xG) yang mereka ciptakan. Jika sebelumnya Chelsea memiliki rata-rata xG sebesar 2,13 per pertandingan, angka tersebut kini turun menjadi 1,86. Meskipun demikian, sisi pertahanan sedikit membaik dengan rata-rata xG conceded yang menurun dari 1,47 menjadi 1,32.
Berikut perbandingan statistik Chelsea sebelum dan sesudah perubahan filosofi Maresca:
| Periode | Poin Diperoleh | Rata-rata xG | Rata-rata xG Conceded |
|---|---|---|---|
| 16 Pertandingan Pertama | 33 | 2,13 | 1,47 |
| 12 Pertandingan Berikutnya | 15 | 1,86 | 1,32 |
Meskipun pertahanan sedikit lebih stabil, namun tanpa serangan yang tajam, Chelsea tetap kesulitan untuk memenangkan pertandingan. Oleh karena itu, fans kini mulai khawatir apakah strategi ini benar-benar efektif atau justru membuat tim semakin kehilangan identitasnya.
Palmer: Korban dari Filosofi Baru Chelsea
Salah satu pemain yang paling terdampak oleh perubahan ini adalah Cole Palmer. Jika di awal musim ia menjadi motor serangan Chelsea dengan kontribusi gol dan assist yang luar biasa, kini ia justru mengalami penurunan performa. Bahkan, dalam sembilan pertandingan terakhir, Palmer sama sekali tidak mencetak gol maupun assist.
Selain itu, puncak kekecewaan Palmer terlihat saat ia gagal mengeksekusi penalti dalam kemenangan 1-0 atas Leicester. Sejak saat itu, tekanan yang ia rasakan tampaknya semakin besar. Akibatnya, Palmer kini terlihat frustrasi dan kehilangan kepercayaan diri di lapangan.
Apa yang Harus Dilakukan Chelsea?
Melihat situasi yang semakin memburuk, Chelsea perlu segera mengambil tindakan. Jika Maresca tetap berpegang teguh pada strateginya tanpa adanya perubahan, bukan tidak mungkin The Blues akan semakin terpuruk di papan tengah klasemen.
Di sisi lain, jadwal pertandingan yang semakin berat tentu akan menjadi tantangan tersendiri bagi Chelsea. Oleh karena itu, Maresca harus segera menemukan keseimbangan antara penguasaan bola dan efektivitas serangan. Jika tidak, ia bisa mengalami nasib yang sama seperti banyak pelatih Chelsea sebelumnya, dipecat sebelum sempat menikmati teh sore di Cobham.
📢 Ingin tahu lebih banyak tentang perkembangan Chelsea dan tim-tim lain? Jangan lupa kunjungi BolaBanter.com dan follow Instagram kami di @bolabanterdotcom untuk update terkini, analisis mendalam, dan meme sepak bola yang bisa bikin harimu lebih seru! ⚽🔥
Sumber: