Bayangkan duduk di dalam mobil, mata merah, perasaan campur aduk, lalu tiba-tiba air mata jatuh tanpa ampun. Ya, itulah yang terjadi pada Patrice Evra. Mantan bintang Manchester United ini mengungkapkan bagaimana Lionel Messi membuatnya menangis setelah Argentina meraih gelar Piala Dunia 2022 di Qatar, menghancurkan impian Prancis negara asal Evra.
Sepertinya Messi tidak hanya menghancurkan hati para pendukung Prancis, tapi juga merobek hati seorang legenda sepak bola. “Aku menangis di mobil. Selama tiga hari aku merasakan sakit,” kenang Evra dalam wawancara bersama RMC Sport. Dan tidak, bukan karena kursi mobilnya sempit, tapi karena Messi membawa Argentina menuju kemenangan di tengah pertandingan dramatis.
Piala Dunia yang Tidak Terlupakan
Pada final itu, Prancis sebenarnya berharap dapat mempertahankan gelar yang mereka raih di Rusia empat tahun sebelumnya. Meski sempat tertinggal 2-0 di awal pertandingan, Prancis mampu menyamakan kedudukan melalui hattrick Kylian Mbappe. Tapi Messi, seperti biasa, menolak untuk menyerah. Dengan dua gol dan aksi spektakulernya, pertandingan berakhir dengan adu penalti, dan Argentina keluar sebagai pemenang.
Untuk Evra, yang memiliki 81 caps untuk Les Bleus, pertandingan itu seperti roller coaster emosi. “Aku tidak menyangka bakal menangis, tapi ya, itulah kenyataannya,” ungkapnya. Bagi pria yang telah bermain di dua Piala Dunia dan tiga Piala Eropa, kekalahan ini terasa sangat pahit. Lain kali mungkin dia harus membawa tisu lebih banyak ke dalam mobil.
Lionel Messi: Cinta yang Menyakitkan
Evra mungkin punya preferensi yang jelas soal perdebatan klasik: Messi atau Ronaldo? Tapi jangan salah, meski ia sering memilih mantan rekan setimnya di Manchester United, Cristiano Ronaldo, Evra mengaku tidak pernah membenci Messi. “Jika seseorang membenci Messi, berarti mereka tidak benar-benar mencintai sepak bola,” ujarnya. Ya, Evra jelas punya cinta yang rumit dengan Messi, cinta yang kadang membuat hati teriris.
Namun, ada alasan mengapa Evra lebih memilih Ronaldo. “Aku jatuh cinta pada etos kerja. Aku merasa Messi, Tuhan memberikan dia bakat alami, sedangkan Cristiano harus bekerja keras untuk mencapainya,” jelas Evra. Dengan kata lain, jika Messi berlatih seperti Ronaldo, mungkin dia sudah punya 15 Ballon d’Or hari ini. Tapi hei, Messi tampaknya baik-baik saja dengan delapan yang dia miliki sekarang.
Pengalaman Pahit yang Menguatkan
Menariknya, Evra mengungkapkan bahwa kekalahan Prancis di final tidak membuatnya kehilangan cinta terhadap tim nasional. “Aku tahu aku sangat mencintai tim Prancis, tapi rasa sakit itu luar biasa,” katanya. Bahkan legenda seperti Evra tidak kebal terhadap patah hati yang diakibatkan oleh sepak bola. Mungkin kali ini dia perlu menghindari pertandingan besar sambil duduk di dalam mobil.
Tidak peduli seberapa besar cintanya pada sepak bola, Evra tetap menunjukkan rasa hormat yang besar kepada Messi dan tim Argentina. “Angkat topi untuk tim Prancis, tapi juga untuk Messi. Pria itu memang spesial,” ucapnya sambil tersenyum masam.
Messi dan Mobil Evra
Leluconnya di sini cukup sederhana. Jika Messi bisa membuat Evra menangis di mobil, mungkin dia harus menjadi sopir Ojol penuh waktu. Bayangkan Evra duduk di kursi belakang, tiba-tiba Messi muncul di kaca spion sambil tersenyum. “Kau butuh tisu, Patrice?” Sepertinya Evra akan langsung keluar dari mobil.
Jangan sampai kelewatan cerita menarik seputar para legenda sepak bola seperti Patrice Evra dan momen emosionalnya yang bikin terharu! Untuk update berita bola terpanas, analisis pertandingan yang menggelitik, dan wawancara eksklusif dari bintang dunia, langsung aja kunjungi BolaBanter.com. Pastikan juga untuk follow akun Instagram kami di @bolabanterdotcom, biar kamu gak ketinggalan insight seru, banter khas, dan info sepak bola terkini yang selalu bikin penasaran!
Sumber: