Tendangan Bebas Pertama Setelah 338 Laga, Eh Langsung Dobel
Declan Rice akhirnya buka puasa dan bukan sekadar minum air putih. Setelah 338 laga tanpa gol dari tendangan bebas, gelandang Inggris ini justru bikin dua sekaligus ke gawang raksasa Eropa, Real Madrid. Nggak tanggung-tanggung, dua-duanya kelas dunia, bikin Thibaut Courtois cuma bisa berdiri sambil mikir, “Ini bola atau laser?”

Dan yang bikin lebih epik, Rice jadi pemain pertama dalam sejarah Liga Champions yang mencetak dua gol tendangan bebas dalam satu laga fase gugur. Cuma lima pemain yang pernah ngelakuin ini, dan Rice sekarang satu geng sama Rivaldo, Cristiano Ronaldo, Neymar, dan Hakim Ziyech.
Mikel Arteta sendiri sampai kehabisan kata. “What are the odds?” katanya sambil ngelus dagu.
Emirates Berubah Jadi Studio Sulap
Gol pertama Rice masuk mulus ke sisi kiri bawah gawang Madrid, bukan cuma manis, tapi juga terencana. Gol kedua? Itu bukan sekadar tendangan, itu serangan udara berpresisi GPS. Thierry Henry bahkan bilang, “Mau taruh 10 Courtois juga tetap nggak bakal kejangkau.”

Reaksi Odegaard? Tangannya ke kepala, matanya melotot. Mungkin dalam hati dia mikir, “Lah, ini Declan Rice atau David Beckham versi reboot?”
Sejak Kapan Rice Jago Tendangan Bebas?
Sebelumnya, Rice lebih sering jadi “tiang bendera” hidup saat set-piece karena tinggi dan kuat. Tapi saat kamp latihan di Dubai, pelatih set-piece Arsenal, Nicolas Jover, ngajak Rice eksperimen. Hasilnya? Malah bikin kebiasaan nyetak assist dari sepak pojok, dan sekarang jadi eksekutor tendangan bebas.
Rice bilang ke Amazon Prime Video, “Biasanya sih tendangan gue nyium tembok atau ngilang di langit.” Tapi malam itu, dia lihat posisi tembok Madrid yang nggak terlalu meyakinkan, dan dengan dorongan “feeling” dari Saka, dia mantap ambil alih. Dan boom! Bola masuk, dan meme lahir.
Tembok Madrid Terlalu Kurus, Rice Terlalu Cerdas
Madrid hanya taruh empat pemain di tembok termasuk Fede Valverde di sisi luar, yang tinggi badannya lebih cocok jadi model, bukan penghalang bola. Thierry Henry langsung ngegas, bilang itu tembok “nggak layak untuk UEFA Champions League standards”.

Di gol kedua, Arsenal kasih sentuhan teatrikal: Martinelli, Kiwior, dan Merino berdiri di area target lalu nyebar, kayak pemain kabaret pembuka jalan untuk bintang utama Rice, tentunya.
Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Momen Rice?
Dari Declan Rice, kita belajar bahwa kadang, waktu yang tepat datang ketika kamu nggak disangka-sangka. 338 pertandingan tanpa gol tendangan bebas? Bisa jadi bahan stand-up. Tapi malam lawan Madrid, Rice ngebuktiin: jangan remehkan cadangan talenta seseorang, apalagi kalau dia pakai nomor punggung “takdir”.

Ada pelajaran juga soal insting dan keberanian ambil keputusan. Saka bilang “feel it”, Rice nurut, dan lahirlah sejarah. Kadang, hidup juga butuh sedikit “gila” untuk bikin momen yang layak dikenang.
Dan satu hal lagi, jangan pelit eksperimen, kalau pelatih set-piece kamu ngajak latihan set-piece di Dubai, jangan nolak. Bisa jadi itu jalan menuju trending topic Twitter.
Promosi
Kalau kamu suka cerita-cerita ajaib kayak Declan Rice ini, yang campur aduk antara strategi, spontanitas, dan sedikit sihir bola, kamu harus mampir ke BolaBanter.com. Di sana, banter dan fakta sepak bola selalu hidup berdampingan kayak Messi dan trofi Ballon d’Or.
Jangan lupa juga follow Instagram kami di @bolabanterdotcom buat konten yang nggak cuma update, tapi juga bikin ngakak di tengah timeline yang isinya tagihan dan mantan.
Sumber: