Mohamed Salah: Jembatan Dua Dunia di Liverpool

Tak bisa dipungkiri, Mohamed Salah di Liverpool telah menjadi lebih dari sekadar bintang sepak bola. Terkadang, dia terlihat sekilas di tengah kota, mungkin turun dari mobil atau melangkah ke masjid. Seketika, ponsel-ponsel terangkat tinggi, memburu momen langka itu. Cepat atau lambat, rumor tentang kehadirannya membakar jalanan Liverpool.

Misalnya, ada kisah ikonik tentang Salah yang membayar bensin semua orang di sebuah SPBU. Atau cerita tentang bocah yang mengejar mobilnya, lalu menabrak tiang lampu, dan kini dengan bangga memamerkan foto berhidung berdarah dengan pelukan hangat dari sang Raja Mesir.

Salah di Mata Fans: Secepat Kilat, Sebening Cahaya

Seiring waktu, kehadiran Salah berubah menjadi mitos urban, sosok yang sekejap terlihat, kemudian lenyap sebelum kerumunan berhasil mengejarnya. Hal ini, tentu saja, mencerminkan betapa cepat dan sulit ditangkapnya Salah, baik di jalanan Liverpool maupun di pertahanan Premier League.

Mohamed Salah Liverpool_Bola Banter_

Faktanya, sepanjang musim 2023/24, Salah kembali mencetak 18 gol dan 10 assist di liga, memperkuat reputasinya sebagai mimpi buruk bagi para bek lawan. Kakinya yang berputar cepat, kecepatan insting, dan presisi finishing seakan mengukir kenangan baru di setiap laga.

Hubungan Spiritual: Lebih dari Sekadar Fans dan Pemain

Tak hanya gol dan trofi yang mengikat Salah dengan Liverpool. Secara khusus, ada ikatan emosional yang dalam, sesuatu yang sulit didefinisikan dengan kata-kata biasa. Salah tak hanya dikagumi, ia dicintai.

Mohamed Salah Liverpool_Bola Banter_

Sebagai contoh, Neil Atkinson dari podcast Anfield Wrap menyebutkan bahwa momen Salah setelah mencetak gol ke gawang Manchester City pada 2018 adalah potret magis hubungan itu. Berbeda dengan legenda seperti Ian Rush atau Alan Shearer yang berlari merayakan gol, Salah memilih berdiri diam, menatap para fans, seolah ingin menyerap energi mereka sepenuhnya.

Lebih jauh lagi, Salah bahkan menyebut Liverpool sebagai rumah kedua dalam wawancara terakhirnya. “Anak-anakku sekarang sudah jadi Scousers,” katanya sambil tertawa.

Menjadi Simbol Komunitas, Bukan Hanya Ikon Sepak Bola

Di sisi lain, di balik sorotan stadion Anfield, komunitas Muslim Liverpool menemukan sosok panutan dalam diri Salah. Masjid Al-Rahma di Toxteth, misalnya, menjadi tempat di mana nilai-nilai yang dijunjung tinggi Salah, kerendahan hati, kebaikan, solidaritas, terpancar terang.

Mohamed Salah Liverpool_Bola Banter_

Dr. Badr Abdullah dari Liverpool Muslim Society mengungkapkan bahwa dulu anak-anak Muslim sering dihina karena menjalankan ibadah seperti puasa atau shalat di sekolah. Namun berkat pengaruh Salah, kini keberanian untuk mempertahankan identitas itu justru diapresiasi.

Tidak hanya itu, kehadiran Salah bahkan dikaitkan dengan penurunan insiden Islamofobia di wilayah Merseyside sebesar 18,9% sejak ia bergabung dengan Liverpool pada 2017.

Tidak Aktif Berpolitik, Tapi Mampu Mengubah Narasi

Walaupun Salah tidak pernah terjun ke ranah politik secara langsung, namun dengan tindakannya, kesederhanaannya, kedermawanannya, dan keteguhan imannya, ia mampu menjadi agen perubahan sosial.

Steve Rotheram, Wali Kota Liverpool City Region, mengatakan, “Salah telah melakukan lebih banyak untuk membangun kohesi komunitas dibandingkan banyak politisi. Dia membuktikan bahwa ada lebih banyak hal yang menyatukan kita daripada memisahkan.”

Tak mengherankan jika setiap postingan foto Natal Salah di Instagram selalu memancing kehangatan sekaligus kehebohan. Ia tahu bahwa hidup di tengah dunia yang terbelah, sedikit humor dan cinta bisa melampaui banyak tembok.

Akankah Ada Patung untuk Salah?

Meskipun banyak suara menyerukan pembangunan patung untuk menghormatinya, namun hingga kini rencana tersebut masih menggantung. Pemerintah Kota Liverpool masih mempertimbangkan kontribusi-komunitas Salah sebelum mengambil keputusan akhir.

Namun demikian, satu hal pasti: warisan Salah di Liverpool tidak tergantung pada patung atau museum. Setiap senyum, setiap gol, setiap momen sederhana yang dibagikannya kepada kota ini sudah cukup membangun tugu dalam hati jutaan orang.

Salah: Legenda yang Tak Akan Pernah Pudar

Selama dua tahun ke depan, Mohamed Salah masih akan menari di Anfield, menulis bab-bab baru dalam sejarah Liverpool dan sepak bola dunia.

Mohamed Salah Liverpool_Bola Banter_

Kalau kamu ingin terus mengikuti kisah luar biasa seperti ini, jangan lupa cek berita-berita terpanas di BolaBanter.com dan follow juga Instagram kami di @bolabanterdotcom untuk update terbaru soal bintang-bintang lapangan hijau!

Sumber: