Paris Saint-Germain kembali menunjukkan superioritasnya di Ligue 1. Kali ini, mereka mengunci gelar juara musim 2024/25 hanya dalam 32 pertandingan, alias enam laga sebelum musim berakhir. Kemenangan tipis 1-0 atas Angers menjadi tiket resmi mereka menuju tangga juara untuk ke-13 kalinya sepanjang sejarah klub, dan yang keempat secara beruntun. Kalau ini game FIFA, mungkin sudah bisa dibilang main pakai cheat.

Namun, cerita mereka belum berhenti di situ. Justru, musim ini masih menyimpan potensi sejarah. PSG kini sedang dalam misi invincible season, belum pernah kalah dalam 28 pertandingan Ligue 1 (23 menang, 5 imbang). Artinya, mereka tinggal butuh empat laga tak terkalahkan lagi untuk menyamai rekor legendaris Nantes musim 1994/95 yang tak terkalahkan dalam 32 laga awal musim [sumber].
Dominasi, Statistik, dan Sedikit Drama
Luis Enrique berhasil menjadikan PSG seperti mesin penggilas berteknologi tinggi atau minimal, seperti tim yang kalau main di Football Manager selalu menang 5-0. Dengan Ousmane Dembélé mencetak 21 gol dan Bradley Barcola dengan 10 assist di liga sejauh ini, lini depan PSG tampil menggila. Mungkin satu-satunya yang bisa menghentikan mereka adalah koneksi Wi-Fi yang putus saat pertandingan daring…

Monaco, pesaing terdekat mereka, kini tertinggal 24 poin dengan hanya tujuh laga tersisa. Secara matematis dan emosional, kesempatan mereka sudah berakhir.
Sementara itu, PSG tak hanya menatap sejarah di liga domestik. Mereka juga melaju ke final Coupe de France menghadapi Reims (24 Mei), dan akan menghadapi Aston Villa di perempat final Liga Champions. Menariknya, mereka belum pernah menjuarai Liga Champions, dan satu-satunya trofi Eropa mereka adalah UEFA Cup Winners’ Cup 1995/96 yup, itu sudah zaman di mana internet masih pakai dial-up.
Jadwal Tersisa: Tantangan Tak Terkalahkan
Meski sudah resmi juara, tantangan mereka belum selesai. Berikut jadwal sisa PSG di Ligue 1:
Tanggal | Lawan | Lokasi |
---|---|---|
13 April 2025 | RC Lens | Tandang |
20 April 2025 | Toulouse | Kandang |
27 April 2025 | Lille | Tandang |
4 Mei 2025 | Montpellier | Kandang |
11 Mei 2025 | Strasbourg | Tandang |
18 Mei 2025 | Brest | Kandang |
Catatan: PSG butuh hasil positif di empat laga berikutnya untuk menyamai rekor Nantes (32 laga tak terkalahkan sejak awal musim).
Kalau berhasil menyapu bersih atau setidaknya tetap tak terkalahkan, PSG akan masuk dalam daftar elite bersama Arsenal (2004), Juventus (2012), dan Bayer Leverkusen (2024) sebagai tim dari lima liga top Eropa yang menutup musim tanpa kekalahan.

Meski trofi sudah di tangan, PSG belum menunjukkan tanda-tanda ingin mengangkat kaki dari pedal gas. Seperti kata Marquinhos, “DNA kami adalah bertarung di setiap pertandingan, berkeringat untuk jersey ini, dan membuat fans tersenyum.” Sebuah kutipan yang terdengar sangat serius, sampai kita ingat dia juga pernah disanksi gara-gara telat latihan karena lupa jam.
Sebagai penutup (yang bukan penutup karena cerita belum kelar), PSG tidak sedang puas-puasnya. Mereka sedang lapar sejarah. Dan siapa tahu, musim ini bisa jadi lembaran emas baru di buku sepak bola Eropa.
Sumber: