Ruud van Nistelrooy akhirnya kembali ke manajerial Premier League setelah ditunjuk sebagai manajer baru Leicester City. Mantan penyerang Manchester United ini sebelumnya meninggalkan posisi caretakers di Old Trafford setelah masa jabatan singkatnya. Penunjukkan Van Nistelrooy datang setelah pemecatan Steve Cooper yang hanya memimpin Foxes selama lima bulan. Hal ini menyusul kekalahan Leicester dari Chelsea pada akhir pekan lalu yang semakin memperburuk posisi mereka di klasemen.
Misi Berat di Depan Mata Van Nistelrooy
Leicester City saat ini berada di ambang degradasi, hanya unggul satu poin dari zona merah. Dengan hanya dua kemenangan dari 12 laga awal, tugas Van Nistelrooy jelas sangat berat. Namun, mantan bomber andalan timnas Belanda ini siap menghadapi tantangan besar.

“Ini adalah langkah besar bagi saya, dan saya sangat bangga,” ujar Van Nistelrooy dalam wawancara eksklusif dengan LCFC.com. “Setiap orang yang saya temui berbicara dengan antusiasme tentang Leicester City. Mereka memiliki sejarah yang mengesankan, pendukung yang luar biasa, dan kualitas orang-orang yang bekerja di sini.”
Menantikan Pertama Kali Menyentuh Lini Lapangan
Meskipun secara resmi akan mulai memimpin pada hari Minggu, Van Nistelrooy akan hadir di pertandingan Leicester melawan Brentford di Premier League pada Sabtu mendatang. Ini memberikan sedikit waktu baginya untuk mempersiapkan diri secara penuh.
Van Nistelrooy, yang kini telah mengikat kontrak hingga Juni 2027, akan berusaha keras menjaga status Leicester di Premier League, setelah mereka kembali promosi dengan kemenangan di Championship musim lalu di bawah Enzo Maresca.

“Semua orang sangat antusias tentang Leicester, dan itu membuat saya semakin bersemangat untuk memulai,” lanjut Van Nistelrooy. “Saya tidak sabar untuk mengenal lebih dekat semua orang di sini dan memberikan yang terbaik untuk klub.”
Harapan dari Petinggi Klub
Aiyawatt Srivaddhanaprabha, ketua Leicester City, juga tidak kalah antusias menyambut kedatangan Van Nistelrooy. Dalam pernyataannya, ia mengatakan: “Ruud memiliki pengalaman, pengetahuan, dan mentalitas juara yang akan sangat berharga bagi klub ini. Kami sangat menantikan dampak positif yang dapat ia berikan untuk tim.”

Van Nistelrooy mengawali karir bermainnya yang gemilang bersama Manchester United, meraih gelar Premier League pada musim 2002/03. Setelah pensiun pada 2012, ia segera memasuki dunia kepelatihan, dimulai dengan bergabung di akademi PSV Eindhoven. Kariernya sebagai pelatih semakin menanjak, termasuk menjadi asisten pelatih timnas Belanda di Piala Dunia 2014.
Perjalanan Kepelatihan yang Cemerlang
Karir kepelatihan Van Nistelrooy semakin solid ketika ia ditunjuk menjadi pelatih tim cadangan PSV dan kemudian dipercaya untuk memimpin tim utama PSV. Di sana, ia memenangkan 33 dari 51 pertandingan yang dijalaninya, serta meraih gelar KNVB Cup. Pada musim 2022/23, ia mundur dari posisinya di PSV sebelum akhirnya kembali ke Old Trafford untuk bergabung dengan staf Erik ten Hag.
Namun, nasib membawa Van Nistelrooy untuk mengambil alih sementara Manchester United setelah pemecatan ten Hag. Selama masa jabatan singkatnya, ia memimpin Setan Merah meraih tiga kemenangan dari empat pertandingan, termasuk kemenangan 3-0 atas Leicester City.

Kini, ia akan memimpin Leicester yang berada dalam posisi sulit dan berharap dapat membawa klub kembali ke jalur kemenangan.
Pemain Baru, Harapan Baru
Van Nistelrooy tidak hanya dituntut untuk memperbaiki performa tim, tetapi juga untuk menjaga semangat juang tim dan kembali mengangkat kepercayaan diri pemain-pemain Leicester yang kini tampak frustrasi. Dengan keberhasilan yang telah ditunjukkan dalam karir kepelatihannya, Leicester berharap Van Nistelrooy bisa membawa perubahan positif yang cepat.

Namun, kita tahu bahwa di dunia sepak bola, segalanya bisa berubah dengan cepat. Dalam beberapa minggu ke depan, kita akan melihat apakah kehadiran Van Nistelrooy bisa membuat Leicester bangkit atau justru semakin tenggelam dalam krisis yang ada.
Sumber: