Setelah Ruben Amorim mengambil alih kursi kepelatihan Manchester United dari Erik ten Hag, perubahan radikal mulai terlihat di Old Trafford. Sang pelatih asal Portugal ini dikenal dengan pendekatannya yang eksperimental, mengubah berbagai posisi pemain untuk mencari formula terbaik. Hal ini membuat para pemain seperti Alejandro Garnacho bermain di posisi wing-back, sementara Noussair Mazraoui dirotasi ke hampir semua sudut lapangan.
Namun, di tengah semua eksperimen ini, ada satu pemain yang menarik perhatian lebih: Amad Diallo, winger asal Pantai Gading yang kerap diabaikan oleh Ten Hag. Di bawah Amorim, Amad kini menjadi salah satu pemain paling menonjol, terutama setelah kontribusi luar biasa dalam kemenangan 4-0 atas Everton.
Amad yang Diremehkan Erik ten Hag
Saat masih di bawah kepemimpinan Ten Hag, Amad seperti anak tiri yang kurang mendapat perhatian. Dalam total 24 penampilan, dia hanya mencatatkan 1.058 menit bermain, mencetak tiga gol, dan memberikan dua assist. Dengan statistik tersebut, rasanya sulit dipahami kenapa pemain seproduktif Amad jarang mendapat kesempatan.
Ketika Antony terus dimainkan meski performanya sering “antony-climactic” (ya, lelucon ini wajib ada), fans pun mulai bersuara. “Ten Hag tidak pernah melihat potensi Amad. Itu kesalahan terbesar,” tulis seorang penggemar di X (dulu Twitter). Pengguna lain menambahkan, “Kenapa kita terus disiksa dengan Antony, padahal ada Amad yang jelas lebih berbakat?”
Transformasi Amad di Era Amorim
Ruben Amorim melihat Amad sebagai “wild card” yang bisa membawa dimensi baru bagi United. Dalam perannya sebagai right-wing-back, Amad tidak hanya bertahan, tetapi juga menyerang dengan agresivitas. Lihat saja kontribusinya dalam laga melawan Everton: dia memenangi duel dengan Jarrad Branthwaite dan menciptakan assist untuk gol Joshua Zirkzee.
BolaBanter.com menyajikan analisis lengkap tentang perubahan peran pemain seperti Amad Diallo. Jangan sampai kelewatan berita dan gosip menarik lainnya di situs ini yang memberikan update harian dunia sepak bola!
Statistik Karier Amad
Statistik Amad membuktikan bahwa dia adalah pemain serbabisa dengan kemampuan ofensif yang mengesankan. Lihat saja perbandingan berikut:
| Klub | Main | Gol | Assist | Kartu Kuning/Merah |
|---|---|---|---|---|
| Atalanta | 46 | 13 | 15 | 0/0 |
| Sunderland | 42 | 14 | 4 | 4/0 |
| Manchester Utd | 39 | 6 | 7 | 3/1 |
| Rangers | 13 | 3 | 0 | 2/0 |
Dengan kontrak yang akan berakhir pada 2025, masa depan Amad di United kini terlihat lebih cerah dibandingkan sebelumnya.
Keberanian Amorim Berbuah Manis
Amorim tak takut untuk mempercayai Amad dalam posisi yang tak lazim. Bahkan, performanya dalam laga melawan Ipswich menunjukkan dedikasinya. Dengan 71 sentuhan bola, lima clearance, dan lima kemenangan duel, Amad tampil seperti pemain yang sedang bermain untuk mempertaruhkan masa depannya, dan itu berhasil.
Bagi fans United, Amad adalah bukti bahwa kadang seorang pemain hanya butuh satu hal sederhana: kepercayaan dari pelatih. Kini, siapa yang berani menaruhnya di bangku cadangan?
Sumber: