Bradley Barcola, pemain muda Prancis yang semakin bersinar di kancah Eropa, tengah berada di persimpangan karier yang cukup rumit. Namanya mungkin belum setenar Mbappe atau Vinicius, tapi geliatnya di lapangan dan statistik musim lalu cukup membuat klub-klub top Eropa mulai kepincut. Di antara yang kepincut itu, Bayern Munich dan Arsenal tampak paling agresif, mencoba mencuri kesempatan di tengah keraguan PSG dalam memaksimalkan potensi sang winger.
Siapa Bradley Barcola Sebenarnya?
Lahir di Lyon pada 2 September 2002, Bradley Barcola meniti karier dari akademi Olympique Lyonnais sebelum akhirnya bergabung dengan Paris Saint-Germain pada akhir bursa transfer musim panas 2023. Meski awalnya hanya dipandang sebagai pelapis, Barcola pelan-pelan menancapkan kukunya di skuad utama PSG. Ia bukan hanya cepat, tapi juga licin seperti belut dan punya keberanian duel satu lawan satu yang bikin bek lawan migren.
Performa eksplosifnya musim 2024/2025 mencetak 18 gol dan 17 assist di berbagai kompetisi, termasuk brace melawan Montpellier dalam kemenangan telak 6-0. Statistik tersebut tentu bukan angka main-main untuk seorang pemain 22 tahun yang baru saja menjalani musim keduanya di ibu kota Prancis.
“The very first instruction Luis Enrique gave me was to play with freedom, without overthinking things, and that’s still what he wants from me. He helped me gain confidence in myself,” ujar Barcola kepada Le Parisien.
Tidak hanya bersinar di klub, Barcola juga mulai mencatatkan namanya di tim nasional Prancis. Bahkan, ia mencetak gol tercepat dalam sejarah timnas Prancis, hanya butuh 13 detik saat melawan Italia di UEFA Nations League pada 6 September 2024. Sumber: FIFA
Prestasi dan Statistik yang Mengesankan
- 2x Juara Ligue 1 bersama PSG
- 2x Juara Trophee des Champions
- Juara Coupe de France 2024
- Pemain Terbaik Ligue 1 bulan September 2024
- 18 gol dan 17 assist musim 2024–2025
- Gol tercepat timnas Prancis (13 detik)
Ketatnya Persaingan di Lini Depan PSG
Dengan kedatangan Khvicha Kvaratskhelia dan Ousmane Dembele yang dipasang sebagai penyerang tengah, Barcola harus bersaing dengan Desire Doue di sektor sayap. Awalnya ia unggul, tapi performa Doue yang meledak di paruh kedua musim membuat Barcola harus lebih sering memulai pertandingan dari bangku cadangan.
Luis Enrique tetap menunjukkan kepercayaan penuh.
“We are talking about one of the best dribblers in Europe. He has been crucial, is crucial and will continue to be so,” ucap Enrique kepada Goal.
Namun, persaingan yang semakin padat membuka pertanyaan besar: apakah PSG benar-benar bisa menjamin masa depan Barcola di tengah banyaknya pemain bintang?
Bayern dan Arsenal Mulai Bergerak
Setelah gagal merekrut Luis Diaz dan melihat Nico Williams condong ke Barcelona, Bayern Munich mulai melirik Barcola sebagai solusi utama di sektor kiri. Kepergian Leroy Sane dan Mathys Tel membuka ruang lebar bagi pemain baru di lini serang. (Goal)
Sementara itu, Arsenal punya ambisi yang tak kalah besar. Gabriel Martinelli yang tampil angin-anginan membuat Arteta mulai memikirkan opsi baru. Menurut laporan Football Insider, Arsenal yakin bisa menawarkan menit bermain lebih stabil kepada Barcola.
“Arsenal believe it could give him confidence and playing time. However, PSG have just won the Champions League and intend to retain him as a key part of its project.”
Namun, seperti biasa, negosiasi dengan PSG bukan perkara mudah, apalagi setelah mereka baru saja menjuarai Liga Champions. Mereka tentu ingin mempertahankan kekuatan penuh musim depan.
Mengapa Banyak Klub Ngebet ke Barcola?
- Masih muda dan bisa berkembang lebih jauh
- Produktif secara statistik di usia muda
- Bisa main di dua sisi lapangan
- Punya insting menyerang dan kecepatan di atas rata-rata
- Sudah berpengalaman di Liga Champions dan timnas senior
Jika Pindah, Ke Mana Sebaiknya?
Barcola bisa bersinar di Bayern yang tengah berbenah. Bermain bersama Jamal Musiala dan Michael Olise akan menjadi mimpi buruk para bek lawan. Gaya bermain Bundesliga yang cepat dan terbuka juga cocok untuk eksplosivitasnya.
Namun di Arsenal, peluangnya juga besar. Ia bisa menggantikan Martinelli atau jadi supersub yang mengancam. Hanya saja, Liga Inggris menuntut adaptasi fisik yang lebih ekstrem.
Masa Depan yang Perlu Dipikirkan Matang
Barcola bukan tipe pemain yang suka membuat drama. Ia tak akan ‘ngambek’ kalau dicadangkan. Tapi tentu ia juga paham, perkembangan kariernya bisa terhambat jika terus jadi rotasi.
Marquinhos memujinya sebagai pemain alami yang penuh kepercayaan diri.
“Everything comes naturally to him. He works calmly and collectedly. From day one, he was very confident in himself and his abilities – he wasn’t afraid to go out there and show what he was made of,” ujar sang kapten PSG.
Bahkan mantan rekannya, Kylian Mbappe, turut mendoakan yang terbaik.
“He’s a great player, but more importantly than that, he’s a great person. I wish him nothing but the best.”
Barcola di Titik Kritis
Apakah ia akan bertahan di Paris dan terus bersaing dengan pemain-pemain top lainnya, atau memilih pindah ke tempat yang bisa memberinya panggung utama? Bayern dan Arsenal sama-sama menjanjikan, tapi keputusan akhirnya tetap di tangan Barcola.
Dan kalau nanti dia benar pindah ke Premier League dan diganjar tekel horor oleh bek klub elit dalam lima menit pertama, ya anggap saja itu sambutan hangat dari sepak bola Inggris. Toh setiap bintang pasti butuh luka kecil sebelum bersinar terang.