Desember Kelabu untuk Tottenham yang Pincang di Lini Belakang
Desember memang bukan bulan terbaik untuk Tottenham Hotspur. Jadwal padat menghadirkan lawan berat seperti Chelsea, Liverpool, Rangers, hingga Bournemouth, dan hasilnya cukup memprihatinkan. Dari delapan pertandingan sepanjang bulan ini, Spurs hanya mampu menang dua kali, itupun melawan Southampton dan Manchester United, yang terakhir hampir mereka lepaskan begitu saja.
Kini tantangan berikutnya datang dari Wolverhampton Wanderers. Di atas kertas, laga melawan tim yang sempat berjuang keluar dari zona degradasi mungkin terlihat seperti formalitas. Namun, kenyataan di lapangan bisa jauh berbeda. Wolves datang ke London Utara dengan kepercayaan diri tinggi setelah mencatat dua kemenangan beruntun melawan Leicester dan Manchester United.
Kehadiran VĂtor Pereira sebagai pelatih baru membawa angin segar ke Molineux. Dalam dua pertandingan pertamanya, Wolves mencetak lima gol tanpa kebobolan. Ini menjadi alarm bahaya bagi Spurs yang sedang dilanda krisis pemain bertahan.
Krisis Cedera Membayangi Spurs
Salah satu kendala utama Spurs adalah rentetan cedera di lini belakang. Cedera Radu Dragusin saat melawan Nottingham Forest di laga Boxing Day menjadi tambahan masalah bagi Ange Postecoglou. Tanpa Dragusin, Spurs harus mengandalkan duet bek dadakan Archie Gray dan Yves Bissouma, yang notabene merupakan gelandang tengah.
Situasi ini menjadi lebih rumit karena tak adanya bek seperti Micky van de Ven, yang biasanya menjadi “tembok bergerak” untuk menghentikan serangan balik lawan. Ironisnya, lawan mereka, Wolves, adalah salah satu tim dengan catatan serangan balik paling mematikan di liga.
Statistik Kunci Wolves vs Spurs 2024 | Wolves | Spurs |
---|---|---|
Gol dari Counterattack | 7 | 10 |
Expected Goals (xG) | 4.02 | 8.15 |
Persentase Possession | 46.6% | 56.3% |
Matheus Cunha: Penggerak Utama Wolves
Jika ada satu nama yang paling diwaspadai Spurs, itu adalah Matheus Cunha. Pemain asal Brasil ini telah menjadi nyawa serangan Wolves musim ini. Gol “Olympico” dari sepak pojok ke gawang United minggu lalu adalah bukti bahwa Cunha tak hanya bergantung pada peluang biasa.
Musim ini, Cunha sudah terlibat langsung dalam 14 dari 29 gol Wolves dengan rincian 10 gol dan 4 assist. Performanya yang luar biasa membuatnya menarik perhatian tim-tim besar Premier League menjelang bursa transfer Januari.
Namun, statistiknya menunjukkan sesuatu yang menarik. Cunha saat ini “melebihi ekspektasi” dengan mencetak gol lebih banyak dari yang seharusnya (xG). Dengan selisih 6.02, ia menjadi pemain dengan overperformance tertinggi di liga. Ini artinya, dia mencetak gol dari peluang yang biasanya sulit dimanfaatkan pemain lain.
Cunha juga dikenal sebagai penggiring bola ulung. Dengan 38 dribble sukses, ia masuk lima besar terbaik Premier League, sementara 33 key pass yang ia hasilkan menempatkannya di posisi ke-11. Keahliannya ini sangat penting untuk tim seperti Wolves yang memiliki penguasaan bola rendah, yaitu hanya 46.6%.
Ayo ke BolaBanter.com untuk Update Terkini!
Ingin tahu lebih banyak tentang aksi Cunha, statistik menarik Wolves, atau berita terkini tim favoritmu? Jangan lewatkan info terbaru kami di BolaBanter.com. Dapatkan juga update harian tentang dunia sepak bola dan konten menarik lainnya di Instagram kami, @bolabanterdotcom. Follow sekarang dan jadi bagian dari komunitas sepak bola yang seru!
Taktik dan Kekhawatiran Postecoglou
Postecoglou adalah pelatih yang dikenal dengan filosofi sepak bola menyerang. Sayangnya, filosofi ini membuat timnya rentan terhadap serangan balik cepat, apalagi tanpa kehadiran pemain-pemain bertahan inti. Ketiadaan Van de Ven membuat Spurs kesulitan mematahkan transisi lawan yang efektif.
Wolves, di sisi lain, adalah salah satu tim terbaik dalam memanfaatkan situasi ini. Dengan Cunha sebagai pusat kreativitas di lini depan, mereka mampu memanfaatkan celah kecil di pertahanan lawan untuk mencetak gol. Bahkan jika Spurs menurunkan formasi terbaik mereka, tak mudah menghentikan serangan balik Wolves yang kilat.
Postecoglou mungkin harus sedikit pragmatis jika ingin menghindari kekalahan memalukan di kandang. Namun, apakah pelatih asal Australia itu bersedia mengorbankan prinsip permainannya demi hasil? Kita akan lihat.
Kenapa Wolves Berbahaya?
Wolves telah membuktikan bahwa mereka bisa tampil efektif ketika diberi ruang untuk menyerang. Meski kalah 1-0 di Old Trafford awal musim lalu, permainan mereka menunjukkan potensi besar yang kini mulai terealisasi di bawah asuhan Pereira.
Jika Spurs tak bisa menemukan cara menghentikan Cunha dan kawan-kawan, pertandingan ini bisa menjadi mimpi buruk lainnya di bulan Desember. Pertahanan darurat yang dipadukan dengan transisi lambat adalah resep sempurna untuk bencana.
Sumber: